BerandaPeristiwa, Ciamis,- Sebanyak 3.873 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) se Kabupaten Ciamis untuk Pilkada Serentak 2024 resmi dilantik hari ini, Senin (24/6/2024).
Ketua KPU Ciamis, Oong Ramdani, menjelaskan bahwa jumlah petugas tersebut disesuaikan dengan alokasi 2.081 TPS yang telah dipetakan dan ditetapkan.
Oong menekankan pentingnya ketelitian Pantarlih dalam melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih.
“Pantarlih akan melakukan coklit dari tanggal 24 Juni hingga 25 Juli 2024,” ujar Oong.
Baca juga: Journalist Camp KPU Ciamis: Menggugah Kesadaran Pemilih di Tengah Tantangan Demokrasi
Masyarakat yang dicoklit cukup menyiapkan KTP-el dan Kartu Keluarga (KK).
“Data pemilih harus akurat. Petugas harus melakukan pencocokan dan penelitian secara door-to-door sesuai alamat, bukan dengan mengumpulkan massa di satu tempat,” tegas Oong.
Petugas Pantarlih juga diinstruksikan untuk mengidentifikasi pemilih disabilitas dan melakukan coklit di hari-hari pertama.
“Kita harus pastikan semua pemilih, termasuk disabilitas, terdata dengan baik,” tegas Oong.
Untuk data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) hasil sinkronisasi, jumlah pemilih di Kabupaten Ciamis mencapai 961.678 orang, terdiri dari 478.545 laki-laki dan 483.133 perempuan, tersebar di 475.352 kepala keluarga di 265 desa/kelurahan.
“TPS yang DP4 nya lebih dari 400 akan ditangani oleh dua orang Pantarlih,” kata Oong.
Baca juga: Sosialisasi Pilkada 2024, KPU: Perkuat Sinergitas Dengan Jurnalis Suksekan Pilkada
Untuk honorarium, petugas Pantarlih ditetapkan sebesar 1 juta rupiah tanpa tunjangan, dibiayai sepenuhnya oleh anggaran provinsi, termasuk atribut dan kelengkapan lainnya.
“Terkait hal ini, kami mendorong agar semua badan ad hoc bekerja sama dengan pemerintah untuk mendaftarkan petugas di BPJS, termasuk nanti petugas KPPS,” tambah Oong.
Lebih lanjut, Oong mengatakan, untuk beberapa TPS yang mengalami kekurangan pendaftar, Panitia Pemungutan Suara (PPS) setempat akan melakukan penunjukan langsung.
Kemudian, mengantisipasi medan yang sulit diakses di beberapa daerah seperti Panawangan, Banjaranyar, dan Pamarican dan daerah lainnya, Oong menekankan pentingnya kerja keras dan pemetaan wilayah.
“Pantarlih harus bisa mengindentifikasi medan yang sulit dijangkau dan situasi cuaca yang tidak menentu. Makanya saya saat menyampaikan arahan tadi, menyebut soal kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas,” kata Oong.***