BerandaPeristiwa,- Hannibal lahir pada tahun 247 SM di Afrika Utara dan merupakan putra dari Hamilcar Barca, seorang jenderal besar Kartago.
Pada usia muda, Hannibal dibawa ke Spanyol oleh ayahnya yang mulai menaklukkan wilayah tersebut.
Setelah kematian Hamilcar pada tahun 229 SM, dia melanjutkan karier militernya di bawah bimbingan Hasdrubal, menantunya.
Pada tahun 221 SM, setelah Hasdrubal dibunuh, Hannibal yang berusia 26 tahun dipilih oleh tentara untuk memimpin kekaisaran Kartago di Spanyol.
Dia segera memperkuat kontrol Kartago di wilayah tersebut dan pada tahun 219 SM, ia memulai serangan terhadap Saguntum, sebuah kota di Spanyol yang bersekutu dengan Roma.
Tindakan ini memicu Perang Punisia Kedua. Hannibal kemudian melancarkan kampanye terkenal melawan Roma, termasuk pawai legendarisnya melintasi Pegunungan Alpen menuju Italia.
Meskipun pasukannya terkuras, dia meraih kemenangan besar di beberapa pertempuran, termasuk di Sungai Ticino, Trebia, dan Danau Trasimene.
Pada tahun 216 SM, Hannibal mencapai puncak kesuksesannya di Pertempuran Cannae, di mana ia berhasil mengalahkan pasukan Romawi yang jauh lebih besar.
Kemenangan ini mengguncang Italia selatan dan menyebabkan banyak sekutu Roma membelot ke Kartago.
Namun, Romawi, di bawah kepemimpinan jenderal seperti Scipio Africanus dan Quintus Fabius Maximus, akhirnya mampu bangkit kembali dan merebut kembali wilayah yang hilang.
Pada tahun 203 SM, Hannibal dipaksa kembali ke Afrika Utara untuk mempertahankan Kartago dari serangan Romawi.
Pada tahun 202 SM, dia mengalami kekalahan telak di Pertempuran Zama melawan Scipio Africanus.
Setelah perang, dia tetap berpengaruh dalam pemerintahan Kartago namun akhirnya melarikan diri dari Roma dan mencari perlindungan di berbagai kerajaan.
Setelah bertahun-tahun berjuang, dia akhirnya bunuh diri sekitar tahun 183 SM di Bithynia untuk menghindari penangkapan oleh Roma.