Kemendikdasmen Bawa Data Pendidikan 3T ke DPR, Siap Perkuat Akses Belajar

Foto: https://blog.sahabatpedalaman.org/pendidikan-daerah-3t/
Foto: https://blog.sahabatpedalaman.org/pendidikan-daerah-3t/
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta,- Pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta daerah marginal terus jadi perhatian serius.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) baru saja memaparkan data dan strategi penguatan pendidikan di wilayah ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Selasa (12/3/2025).

banner 325x300

Dalam pertemuan ini, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Yudistira Nugraha, membeberkan bagaimana data bisa jadi senjata utama untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan, terutama lewat pemanfaatan teknologi.

Pendidikan 3T Butuh Data Kuat

Selama ini, pendidikan di daerah 3T menghadapi banyak tantangan, dari akses sekolah yang sulit, keterbatasan infrastruktur, hingga kurangnya tenaga pengajar.

Menurut Yudistira, di sinilah data jadi kunci untuk menyusun kebijakan yang benar-benar tepat sasaran.

“Data yang kami kelola bukan cuma untuk Kemendikdasmen, tapi juga sudah dimanfaatkan oleh 20 kementerian lain dalam berbagai program pembangunan,” ujar Yudistira.

Beberapa data yang dikumpulkan dan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan, antara lain:

  • Jumlah siswa dan kondisi sekolah di daerah 3T, angka putus sekolah dan rata-rata lama belajar.
  • ketersediaan guru dan tenaga pendidikan.
  • Kondisi ruang kelas dan fasilitas belajar.
  • Anggaran pendidikan untuk wilayah terpencil

“Semua data ini dikaji secara mendalam untuk memastikan kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” lanjut Yudistira.

“Rumah Pendidikan” & KPIB, Gebrakan Digitalisasi Pendidikan

Sebagai bagian dari transformasi digital, Kemendikdasmen meluncurkan platform “Rumah Pendidikan” pada Januari 2025.

Tujuannya? Biar siswa dan guru di daerah 3T bisa tetap belajar dengan akses digital yang lebih mudah!

  • Meningkatkan literasi digital siswa dan tenaga pengajar
  • Memudahkan akses ke materi pembelajaran online
  • Mendukung transparansi dan efisiensi birokrasi pendidikan

Gak cuma itu, Kemendikdasmen juga menggagas program “Kolaborasi Pendidikan Indonesia Berkelanjutan (KPIB)”.

Program ini mengajak pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta buat bareng-bareng membangun:

  • Renovasi sekolah di daerah 3T
  • Pembangunan Rumah Belajar untuk komunitas terpencil
  • Pelatihan digital bagi guru di daerah terpencil

Dengan digitalisasi ini, gap pendidikan antara kota dan daerah 3T bisa diperkecil.

Bersama, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Komisi X DPR RI menyambut baik langkah Kemendikdasmen ini.

Menurut anggota DPR, Nur Purnama Sidik, data yang jelas bakal membantu pemerintah menyusun program yang lebih efektif dan tepat guna.

“Tanpa data yang akurat, kebijakan bisa meleset. Digitalisasi dan pemanfaatan data yang dilakukan Kemendikdasmen ini bisa jadi game-changer buat pendidikan kita,” kata Nur Purnama.

Kemendikdasmen pun berjanji akan terus memperbarui dan menyempurnakan data pendidikan, supaya kebijakan dan anggaran benar-benar sampai ke daerah yang paling membutuhkan.

Di era digital ini, pendidikan gak boleh tertinggal. Kemendikdasmen terus berinovasi biar setiap anak, tanpa terkecuali, bisa dapat akses belajar yang layak.

  • Pendidikan merata dari Sabang sampai Merauke
  • Infrastruktur sekolah lebih baik
  • Guru yang lebih siap & terlatih
  • Teknologi jadi solusi, bukan hambatan

Dengan kolaborasi semua pihak, dari pemerintah, sekolah, guru, orang tua, sampai masyarakat, mimpi menghadirkan pendidikan berkualitas untuk semua bisa terwujud.***

Views: 0

Views: 0

banner 325x300

Tinggalkan Balasan