Kota Banjar, Berandaperistiwa.com,- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat memastikan 60 dapur MBG siap beroperasi di berbagai daerah, termasuk dua titik di Kota Banjar.
Hal ini disampaikan Ketua PWM Jawa Barat, Prof. Dr. H. Ahmad Dahlan, dalam pengajian ba’da Idul Fitri 1446 H di Kampus STIT Muhammadiyah Kota Banjar, Minggu (13/4/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk terus hadir sebagai “guru bangsa”, sekaligus menjadi mitra profesional dan inklusif dalam upaya menyejahterakan umat melalui program strategis pemerintah.
Muhammadiyah Hadir Sebagai Mitra Pemerintah
Dalam keterangannya, Prof. Ahmad Dahlan menyampaikan bahwa Muhammadiyah tidak memposisikan diri sebagai organisasi eksklusif, melainkan sebagai mitra strategis pemerintah.
“Program Makan Bergizi Gratis ini sangat selaras dengan visi Muhammadiyah sebagai gerakan yang menghadirkan kemakmuran untuk semua. Maka, kami siap bahu membahu membantu pemerintah,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya pendekatan profesional dalam pelaksanaan program MBG, termasuk penyediaan dapur, pengelolaan logistik, hingga pelibatan SDM yang kompeten.
Sementara itu, Bendahara PWM Jawa Barat H. Acep Muharom T. Syamsudin yang juga ditunjuk sebagai Penanggung Jawab Program MBG Muhammadiyah Jabar, menjelaskan bahwa penerima manfaat utama adalah siswa sekolah Muhammadiyah, serta sekolah-sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).
“Dari 60 dapur yang direncanakan, sebagian besar menyasar sekolah Muhammadiyah, sebagian lainnya akan bekerja sama dengan sekolah di bawah Kemenag,” ujar H. Acep.
Ia juga memastikan bahwa Muhammadiyah telah menjalin koordinasi erat dengan Badan Gizi Nasional (BGN) selaku mitra utama program ini.
Kota Banjar Siapkan Dua Titik Awal: Langensari dan Pataruman
Selain itu, PWM Jawa Barat telah melakukan survei lokasi untuk Kota Banjar.
Dua titik dapur MBG awal akan dipusatkan di Langensari dan Pataruman.
“Untuk Langensari, bangunan sudah tersedia dan tinggal menyiapkan sarana-prasarananya. Sementara untuk titik lainnya, masih berupa lahan kosong yang insya Allah segera dibangun,” terang H. Acep.
PWM juga sudah meminta Pemkot Banjar agar membantu menyediakan lokasi yang siap pakai, guna mempercepat proses operasional dapur.
“Kami di Banjar sih inginnya lebih dari 2, Kota Banjar kan ada 4 kecamatan. Insya Alloh kita siap,” tambah H. Acep.
Meski secara teknis dan pendanaan Muhammadiyah mengaku siap, namun masih ada hambatan administratif berupa keterbatasan SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang menjadi syarat dari BGN.
“Hari ini saja secara nasional masih ada 8 titik belum bisa jalan karena SPPI-nya belum tersedia. Saat ini para SPPI sedang menjalani pelatihan selama 3 bulan,” jelas H. Acep.
Namun, pihaknya optimistis. “Jika SPPI sudah tersedia pada Mei atau Juni, Muhammadiyah siap launching dan langsung melayani,” tambahnya.
Secara keseluruhan, Muhammadiyah Jawa Barat menyatakan kesiapan penuh dari sisi pendanaan, SDM, hingga peralatan untuk menyukseskan program MBG.***
Views: 2