Seleksi Beasiswa Al-Azhar 2025 Dibuka, Kemenag Ingin Cetak Ulama Intelektual

Tak Sekadar Kuliah Gratis, tapi Investasi Panjang Pembangunan SDM Keagamaan

Seleksi Beasiswa Al-Azhar 2025 Dibuka, Kemenag Ingin Cetak Ulama Intelektual/Ilustrasi oleh AI
Seleksi Beasiswa Al-Azhar 2025 Dibuka, Kemenag Ingin Cetak Ulama Intelektual/Ilustrasi oleh AI
banner 120x600
banner 468x60

Berandaperistiwa.com,- Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) membuka pendaftaran seleksi nasional beasiswa kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, untuk tahun akademik 2025.

Program ini menyasar lulusan Madrasah Aliyah, Pendidikan Diniyah Formal Ulya, serta satuan pendidikan muadalah yang memenuhi kriteria administratif dan akademik.

banner 325x300

Namun, lebih dari sekadar pengiriman pelajar ke pusat studi Islam tertua di dunia itu, program ini diposisikan sebagai strategi jangka panjang negara dalam mencetak kader ulama yang berwawasan global.

Mengirim Pemimpin Masa Depan, Bukan Sekadar Mahasiswa

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menekankan bahwa Universitas Al-Azhar bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi merupakan simpul otoritas keilmuan Islam yang selama ini menjadi rujukan di berbagai belahan dunia.

“Dengan mengirim putra-putri terbaik bangsa ke sana, kita sedang menanam benih pemimpin masa depan. Mereka yang diharapkan mampu menjembatani tradisi Islam klasik dengan dinamika peradaban modern,” ujar Amien di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Dalam pandangan Amien, penguatan akar keilmuan Islam lewat pusat-pusat peradaban klasik seperti Al-Azhar adalah bagian penting dari pembangunan SDM keagamaan Indonesia yang unggul, religius, dan mampu menjadi penyeimbang di tengah kecenderungan polarisasi keagamaan global.

“Kami percaya, lulusan Al-Azhar akan menjadi bagian penting dari wajah Islam Indonesia yang ramah, moderat, dan mencerahkan,” tambahnya.

Seleksi yang Ketat dan Terukur

Berbeda dengan program beasiswa luar negeri lainnya, seleksi nasional Al-Azhar dilakukan dengan pendekatan yang lebih spesifik.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron menyebut seleksi dilakukan secara objektif dan berbasis teknologi, dengan Computer Based Test (CBT) dan wawancara langsung sebagai metode utama.

Ujian akan dilakukan melalui Konsorsium Pusat Bahasa (KPB) yang tersebar di 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Lebih lanjut, Sahiron menegaskan bahwa penekanan utama bukan hanya pada kecakapan bahasa Arab, tetapi juga kesiapan mental dan orientasi keilmuan peserta.

“Kami tidak mencari peserta yang sekadar lulus administrasi. Kami mencari pelajar yang benar-benar siap secara akademik dan mental untuk mewakili Indonesia,” tegasnya.

Rangkaian Jadwal Seleksi

Kemenag merilis jadwal resmi seleksi sebagai berikut:

  • Pendaftaran dan verifikasi: 1–9 Mei 2025
  • Pengumuman lulus verifikasi: 10 Mei 2025
  • Simulasi CBT: 16 Mei 2025
  • Pelaksanaan CBT: 17 Mei 2025
  • Pengumuman hasil CBT: 18 Mei 2025
  • Wawancara: 20–21 Mei 2025
  • Pengumuman akhir: 24 Mei 2025

Peserta yang dinyatakan lolos akan diajukan ke Markaz Tathwir Ta’lim At-Thullab Al-Wafidin wa Al-Ajanib, lembaga resmi Universitas Al-Azhar yang menangani mahasiswa asing.

Setelah itu, peserta akan mengikuti Ikhtibar Tahdid Mustawa, yaitu ujian penempatan tingkat belajar.

Jalur Mandiri dan Informasi Teknis

Perlu dicatat bahwa setelah seleksi nasional, proses pemberkasan dan pendaftaran akhir ke Universitas Al-Azhar dilakukan secara mandiri oleh peserta.

Selain itu, seluruh informasi teknis terkait alur, jadwal, dan syarat administrasi dapat diakses di laman resmi Kemenag:

Dengan seleksi yang lebih ketat dan sistematis, Kemenag berharap tak hanya mengirim pelajar, tetapi benar-benar membangun fondasi peradaban keislaman Indonesia yang cerdas, progresif, dan membumi.***

Views: 5

Views: 1

banner 325x300