Jalan Rusak Milik Pemkot Banjar Jadi Warisan Turun-Temurun di Desa Neglasari

Jalan penghubung strategis antara Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis rusak parah sejak 2016. Warga alami kecelakaan hingga korban jiwa. Pemkot Banjar diminta segera bertindak.

Ruas jalan di Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun. (Foto: Abid/berandaperistiwa.com)
Ruas jalan di Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun. (Foto: Abid/berandaperistiwa.com)
banner 120x600
banner 468x60

Kota Banjar, Berandaperistiwa.com,- Ruas jalan di Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun.

Jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Banjar itu rusak dan berlubang di banyak titik, bahkan menjadi licin dan membahayakan saat hujan.

banner 325x300

Padahal, jalan ini merupakan jalur vital yang menunjang aktivitas ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan warga.

Tak sedikit warga yang menjadi korban akibat kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki.

Mulai dari luka ringan, patah tulang, amputasi, hingga meninggal dunia.

“Jalan ini sudah seperti bencana, bukan sekadar rusak biasa,” kata Bakin Kusdiana, tokoh masyarakat setempat, Rabu (7/5/2025).

Jalan Terjal, Rawan Kecelakaan

Pantauan Berandaperistiwa.com, kondisi jalan diperparah dengan kontur yang curam dan menurun tajam. Setiap hujan, jalanan menjadi sangat licin.

Pengendara roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati saat melintas.

Kepala Dusun Cipariuk, Uyan Nuriyan, menyebut kecelakaan sering terjadi.

Bahkan baru pagi tadi, ia menolong warga yang terjatuh karena kehilangan kendali di jalan yang menurun curam dan licin.

“Ada korban meninggal warga Karang Jetak. Meninggal dunia setelah masuk ke jurang,” ujar Uyan.

Akses Strategis yang Terabaikan

Jalan Cipariuk tak hanya penting bagi warga Dusun Cipariuk dan Desa Neglasari, tetapi juga menjadi jalur alternatif utama yang menghubungkan Kota Banjar dengan bagian selatan Kabupaten Ciamis.

Jalur ini dilalui pelajar, pedagang, petani, hingga pekerja dari Kecamatan Pamarican dan wilayah sekitarnya.

Bakin Kusdiana menambahkan, jalan ini awalnya dibangun melalui program pemerintah pusat bernama P3DT (Program Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal).

Setelah pembangunan, aset jalan diserahkan ke Pemkot Banjar.

“Saat dialihkan ke kota, kami berharap pemeliharaan akan lebih baik. Tapi kenyataannya makin parah,” katanya.

Usulan Perbaikan Tak Juga Direspons

Kepala Desa Neglasari, Sutiaman, mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan perbaikan jalan sejak 2019 melalui berbagai jalur resmi.

Namun, hingga kini belum ada realisasi konkret.

“Sudah diajukan melalui Musrenbang desa, kecamatan, sampai tingkat kota. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” ujar Sutiaman.

Bahkan, lanjutnya, Ketua BPD dan perwakilan warga sempat mendatangi langsung Kantor Dinas PUPR Kota Banjar.

Wakil Wali Kota Banjar juga tak luput mereka kunjungi. Namun, mereka hanya menerima jawaban bahwa anggaran pemeliharaan jalan tahun ini tidak tersedia akibat pemangkasan anggaran.

“Kami hanya diberi angin surga, katanya nanti coba diajukan lewat bantuan provinsi atau bantuan lainnya,” ujarnya.

Ironisnya, jalan di sisi Kabupaten Ciamis yang tadinya juga mengalami kerusakan kini sudah diperbaiki.

Sementara ruas di wilayah Kota Banjar masih dibiarkan rusak. Hal ini memicu pertanyaan dari warga terkait prioritas pembangunan.

“Jalan dari arah Ciamis sudah bagus. Yang dari kota Banjar masih seperti ini,” kata Karso Heryanto, warga pemilik warung di perbatasan Banjar-Ciamis.

Swadaya Warga untuk Tambal Jalan

Dalam kondisi terbatas, warga kerap melakukan perbaikan secara swadaya.

Mereka patungan untuk membeli semen dan menambal lubang-lubang di jalan, terutama menjelang musim panen.

Namun, tambalan ini hanya bertahan beberapa hari.

“Kami sudah capek. Tambal, rusak lagi. Tambal, rusak lagi. Tidak bisa terus-terusan begini,” ujar Kadus Uyan lirih.

Ia mengaku hampir setiap tahun warga mengusulkan perbaikan melalui forum resmi. Namun, hasilnya selalu sama, nihil.

“Janji ada, tapi realisasinya tidak pernah,” tegasnya.

Bakin Kusdiana dan warga lainnya berharap Pemkot Banjar benar-benar peduli terhadap kondisi jalan Cipariuk. Menurutnya, jalan ini menyimpan nilai strategis bagi Kota Banjar.

“Bukan cuma warga sini. Banyak warga dari Ciamis yang beraktivitas ke kota lewat sini,” kata Bakin.

Ia menegaskan bahwa kondisi jalan tak hanya menyangkut infrastruktur, tetapi menyangkut keselamatan dan hak dasar warga.

“Kalau terus dibiarkan, kami khawatir korban terus berjatuhan. Pemerintah jangan hanya beri janji, tapi hadirkan tindakan nyata,” katanya.***

Views: 20

Views: 4

banner 325x300