BerandaPeristiwa, – Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Ciamis menggelar kegiatan sosialisasi untuk pencegahan dampak negatif dari kemajuan teknologi terutama penggunaan gadget, yang dilaksanakan di lingkungan SD Negeri 7 Ciamis, Senin (03/06/2024).
Kepala Sekolah SD Negri 7, Siti Hadijah mengatakan sosialisasi ini dilakukan karena kekhawatiran pihak sekolah terhadap muridnya yang sudah mulai kecanduan gadget. Mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, anak-anak terkadang menonton tontonan-tontonan yang tidak sesuai dengan usianya karena kurangnya pengawasan.
“Kami pihak sekolah takut jika tontonan anak-anak yang tidak pantas mempengaruhi perilaku sehari-hari mereka,” Ujarnya saat ditemui awak media.
Oleh karena itu, Siti berinisiatif untuk mengundang narasumber sebagai penyuluhan bagi seluruh siswa agar bisa memberikan pencerahan dan memberikan pengarahan kepada siswa untuk berhati-hati dalam menggunakan gedget, juga bisa menyaring informasi mana yang harus diambil karena meskipun gedget memiliki dampak positif, misalnya mempermudah siswa mencari baham materi pelajaran, namun masih kurang mengingat usia anak-anak yang belum cukup untuk mempertimbangkan semua.
“Kami khawatir anak-anak melihat hal-hal yang tidak diharapkan oleh masyarakat atau orang tua atau pihak lembaga pendidikan, makanya kami mengadakan penyuluhan,” Katanya.
Sosialisasi ini diharapkan bisa membuat anak-anak lebih bijak dalam menggunaan gedget, “Pasca pandemi 2 tahun lalu, anak-anak jadi kecanduan gedget,” dia melanjutkan.
“Tugas kami hanya mengawasi dari jam 07.00-13.00, sisanya dibawah pengawasan orang tua. Jadi kami harap orang tua dan juga semua lapisan masyarakat mau bekerja sama untuk mengawasi anak-anak,” katanya.
Ditempat yang sama Kepala DP2KBP3 Ciamis, Dian Budiana Mengatakan Kami baru pertama kali diundang Untuk mengisi acara sosialisasi di jenjang SD.
“Kami baru pertama kali mengisi kegiatan ini dijenjang SD, Biasanya tingkat SMP, atau SMA, atau mahasiswa. Ini merupakan gagasan yang bagus, dan berharap kedepannya bisa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan atau Pusat Konseling Remaja,” ujarnya.
Dian Bidiana mengatakan banyak kasus bullying yang terjadi di dunia maya, yang sering disebut cyberbullying, yang dapat memberikan dampak psikologis serius pada korban. Anak-anak dapat menjadi korban atau pelaku bullying secara online. Ini bisa terjadi melalui pesan teks, media sosial, atau aplikasi chat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya bagi siswa SD Negeri 7 Ciamis, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Ciamis. Kami akan terus berupaya untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya penggunaan teknologi informasi yang bijak dan aman,” pungkasnya.
Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang berpendidikan, berakhlak baik, dan tidak terbebani oleh hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri. Kami percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antara sekolah, orang tua, dan pemerintah, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perkembangan anak-anak kita.
(Sinta/BerandaPeristiwa)
