Dorong Pertanian Terpadu dan Berkelanjutan, Distan Kota Banjar Punya 6 Program Prioritas

Transformasi Agrikultur Mulai Digerakkan, Integrasi Lintas Sektor Jadi Kunci Keberhasilan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Distan) Kota Banjar Yoyon Cuhyon. (Foto: Ist)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Distan) Kota Banjar Yoyon Cuhyon. (Foto: Ist)
banner 120x600
banner 468x60

Kota Banjar, Berandaperistiwa.com,- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (Distan) Kota Banjar maksimalkan enam program unggulan untuk mendukung sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

Kepala Distan Banjar, Yoyon Cuhyon, menjelaskan bahwa keenam program tersebut mencakup revitalisasi perbenihan (baik pertanian maupun perikanan), peningkatan kapasitas SDM, modernisasi alat dan mesin pertanian.

banner 325x300

Kemudian, pengembangan pertanian organik, rehabilitasi sarana-prasarana (sapras), serta pemberian jaminan asuransi usaha tani melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

“Jika ada kendala atau musibah atau force majeure yang tidak terhindarkan, maka program asuransi akan menjamin petani, dan biayanya ditanggung dari APBD. Namun dengan syarat, harus tergabung dalam kelompok tani,” jelas Yoyon, Selasa (15/4/2025) di kantornya.

Dampak Nyata Revitalisasi Perbenihan

Lebih lanjut, Yoyon menyampaikan bahwa segala bentuk bantuan dari dinas hanya bisa diberikan kepada petani, peternak, yang tergabung dalam kelompok.

“Bantuan perorangan tidak bisa difasilitasi. Semua harus berbasis kelompok,” tambahnya.

Dari enam program tersebut, salah satu hasil nyata yang mulai dirasakan yaitu dari program revitalisasi benih.

Sejak 2024, Distan Kota Banjar telah menggratiskan benih padi dan ikan bersertifikat kepada petani dan masyarakat.

Kurang lebih 20 ton benih padi dan ratusan ribu benih ikan telah disebarkan secara gratis.

“Efeknya memang tidak langsung terasa, namun dalam satu hingga tiga tahun ke depan, hasilnya akan mulai terlihat. Produktivitas pasti meningkat karena benih yang diberikan berkualitas,” kata Yoyon.

Distan Kota Banjar Dorong Pengembangan Integrated Farming

Kemudian, Distan Kota Banjar juga tengah mendorong integrasi sektor pertanian, peternakan, dan perikanan melalui pendekatan integrated farming.

Menurut Yoyon, pengembangan sistem ini tak bisa dilepaskan dari integrasi antar sektor.

Ia mencontohkan keberhasilan Galuh Farm yang telah menerapkan sistem pertanian terintegrasi (integrated farming), di mana pengolahan pakan, pupuk organik, peternakan, dan perikanan berjalan dalam satu ekosistem terpadu.

Langkah ini sekaligus menjadi jawaban atas tantangan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.

Dalam Rakor panen raya nasional bersama Presiden yang digelar daring, Yoyon menyebutkan bahwa Presiden RI mendorong peningkatan penggunaan pupuk organik seiring peningkatan produktivitas.

“Ada testimoni dari petani di Jawa Timur dan juga pernyataan dari Pak KDM (Gubernur Jawa Barat) yang menegaskan bahwa kualitas tanah di Jabar sudah menurun. Maka perlu pendekatan pertanian yang alami dan organik,” jelasnya.

Transformasi Menuju Pertanian Organik

Merespon hal tersebut, Distan Kota Banjar menyatakan kesiapannya untuk mendukung transformasi menuju pertanian organik.

Salah satu pilot project telah dimulai di kawasan Waringinsari yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.

Program ini mencakup dari budidaya sawah hingga pengolahan hasil pertanian secara organik, dan digerakkan oleh para pakar lokal.

“Kami punya SDM dan pakar organik, seperti Pak Haji Ali. Di Waringin Sari, kita arahkan ke pertanian terintegrasi, dan sedang disiapkan untuk kontrak kerja sama dengan BI,” pungkas Yoyon.***

Views: 5

Views: 5

banner 325x300

Tinggalkan Balasan