Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok Bisa Melonjak akibat Psikologi Pasar

Untuk menjaga keterjangkauan harga bahan pokok, DPKP Ciamis rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). (Foto: Istimewa)
Untuk menjaga keterjangkauan harga bahan pokok, DPKP Ciamis rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

CIAMIS,- Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) memastikan ketersediaan pangan tetap aman, terutama untuk komoditas beras.

Namun, harga bahan pokok berpotensi mengalami kenaikan menjelang Lebaran akibat faktor psikologis pasar.

banner 325x300

Stok Beras Aman, Tapi Harga Bisa Naik

Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Sumber Daya Pangan DPKP Ciamis, Dadan Suhendar, mengatakan bahwa meskipun stok beras di petani melimpah, harga masih bisa naik karena peningkatan permintaan.

“Sebetulnya stok di petani ada, bukan hanya beras. Tapi menjelang hari raya atau saat puasa, harga bisa naik karena mekanisme pasar dan psikologis konsumen. Para pedagang sering menaikkan harga sedikit karena permintaan meningkat,” ujar Dadan, Selasa (18/3/2025).

Cadangan Pangan Masih Fokus pada Beras

Saat ini, Pemkab Ciamis masih memprioritaskan cadangan pangan dalam bentuk beras, sementara komoditas strategis lain seperti jagung dan ikan belum masuk dalam skema cadangan daerah akibat keterbatasan anggaran.

“Sesuai aturan, cadangan pangan daerah seharusnya mencakup beberapa komoditas strategis seperti jagung dan ikan. Tapi karena keterbatasan anggaran, saat ini kita baru bisa menyediakan cadangan dalam bentuk beras,” jelas Dadan.

Untuk memenuhi kebutuhan komoditas lain, Pemkab Ciamis bekerja sama dengan Bulog, yang menyerap gabah dan jagung dari petani lokal.

Menurut Dadan, titik-titik produksi pangan di Ciamis terbagi berdasarkan ketentuan 2019-2024, dengan pembagian wilayah sebagai berikut:

  • Wilayah utara: Kawasan agropolitan.
  • Wilayah tengah: Kawasan strategis lainnya.
  • Wilayah selatan: Kawasan cepat tumbuh perberasan.

“Memang tidak bisa terserap semua karena wilayah kerja Bulog luas. Tapi kita tetap meminta laporan dari Bulog mengenai serapan gabah dan komoditas lain di Ciamis,” tambahnya.

Distribusi Beras Bergantung Mekanisme Pasar

Meskipun stok pangan terpantau aman, distribusi beras tetap bergantung pada mekanisme pasar.

Setelah panen, hasil pertanian sering kali dipasarkan ke daerah lain oleh para pelaku usaha perberasan.

“Misalnya, beras dari Kecamatan Pamarican bisa dipasarkan ke Tasikmalaya atau Banjar, sehingga kita tidak bisa sepenuhnya mengendalikan distribusinya. Tapi, dari data luas panen dan produktivitas, kita bisa memastikan stok pangan tetap aman,” kata Dadan.

Stabilkan Harga, DPKP Ciamis Rutin Adakan GPM

Untuk menjaga keterjangkauan harga, DPKP Ciamis rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).

Memasuki Ramadan GPM perdana digelar di Halaman UPT Pengujian Kendaraan Dishub Ciamis pada Kamis, 13 Maret 2025.

Kegiatan serupa akan diadakan lagi pada 19 dan 25 Maret 2025, dengan lokasi yang akan disesuaikan berdasarkan daerah yang mengalami lonjakan harga pangan.

“Selain itu, kita juga menggandeng BUMDes sebagai kios pangan untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat,” ujar Dadan.

DPKP Ciamis juga terus melakukan pengawasan mutu dan keamanan pangan, stabilisasi pasokan, serta memantau harga pangan guna memastikan cadangan pangan daerah tetap tersedia.

“Dengan berbagai langkah ini, kami optimistis stok pangan akan tetap aman dan harga terkendali, meskipun faktor psikologis pasar bisa mempengaruhi harga menjelang Lebaran,” kata Dadan.***

Views: 6

Views: 5

banner 325x300