Ciamis, BerandaPeristiwa,- Pemkab Ciamis melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) bekerja sama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) mengadakan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Kabupaten Ciamis.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, membuka secara resmi acara yang digelar di lapangan Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar.
HKP ke-52 tingkat Kabupaten Ciamis akan digelar selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu (8-10/7/2024).
Ketua KTNA Ciamis, Pipin Arif Apilin, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan tradisi tahunan yang diikuti oleh 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis.
“Tahun ini, kegiatan diikuti oleh sekitar 1.200 peserta dari berbagai kalangan petani. Setiap kecamatan membawa produk unggulan mereka dalam pameran gelar produk yang menjadi ciri khas masing-masing daerah,” jelas Pipin.
Ia juga menambahkan bahwa KTNA berperan penting sebagai organisasi profesi yang mendampingi kelompok tani dan masyarakat petani.
“KTNA memiliki kewajiban untuk mendukung para petani dan kelompok tani agar dapat meningkatkan produktivitas mereka,” kata Pipin.
Pemkab Ciamis Jaga Surplus Pangan
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, menyoroti pentingnya menjaga surplus pangan di Ciamis.
“Kami selalu berupaya agar Kabupaten Ciamis tetap surplus tidak hanya dalam produksi padi, tetapi juga kebutuhan harian seperti bawang merah, tomat, dan cabai,” jelas Andang.
Dengan adanya HKP ini, lanjut Andang, diharapkan menjadi titik awal untuk mengatasi berbagai permasalahan pertanian, termasuk gagal panen yang disebabkan oleh hama wereng.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai elemen, termasuk badan biologi dan geofisika, untuk memantau kondisi cuaca dan curah hujan guna memastikan ketahanan pangan hingga September 2024.
“Meskipun ada kendala seperti serangan hama, kami tetap optimis bahwa Ciamis bisa mempertahankan ketersediaan pangan yang cukup untuk masyarakat,” tambah Andang.
Kadis Pertanian: Antisipasi Gagal Panen dan Kelangkaan Pupuk
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi dampak dari gagal panen yang terjadi di beberapa kecamatan.
“Kami sudah menyiapkan stok cadangan dan anggaran untuk pembelian pestisida. Penanggulangan terus dilakukan baik melalui pestisida nabati maupun kerja sama dengan pengusaha obat pertanian,” kata Slamet.
Terkait kelangkaan pupuk, Slamet menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada kelangkaan, namun mekanisme distribusi yang berubah membuat proses menjadi lebih kompleks.
“Kami terus memperbarui data petani dan memastikan bahwa distribusi pupuk tepat sasaran. Pembatasan juga diberlakukan agar pupuk dapat merata ke semua petani yang membutuhkan,” tutupnya.***