Journalist Camp KPU Ciamis: Menggugah Kesadaran Pemilih di Tengah Tantangan Demokrasi

Acara Journalist Camp ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara KPU dan media, serta memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang proses dan tantangan pemilu kepada para jurnalis

Journalist Camp KPU Ciamis 2024. Foto: ist
Journalist Camp KPU Ciamis 2024. Foto: ist
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, Ciamis- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis mengadakan Journalist Camp dalam rangka sosialisasi Pilkada 2024 di Bukit Baros pada Sabtu hingga Minggu (22-23/6/2024).

Acara ini juga menjadi wadah silaturahmi antara para jurnalis dan KPU.

banner 325x300

Journalist Camp KPU Ciamis dihadiri oleh para jurnalis Ciamis dari 4 organisasi, di antaranya PWI, IJTI Galuh Raya, IPJI, dan AWDI dengan narasumber dari akademisi Universitas Galuh (UNIGAL) dan perwakilan KPU Jawa Barat.

Kadiv Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Jawa Barat, Hedi Ardia, dalam arahannya menyampaikan pentingnya melibatkan media dalam sosialisasi Pilkada.

Menurutnya, keberhasilan pemilu tidak hanya dilihat dari tingginya angka partisipasi pemilih, tetapi juga dari kualitas partisipasi yang diukur melalui kesadaran dan kritisnya pemilih.

“Salah satu parameter suksesnya pemilu adalah tingginya partisipasi pemilih. Di Indonesia, kita sering bangga dengan angka partisipasi yang tinggi, namun perlu dilihat lebih dalam kualitas pemilih yang berpartisipasi,” kata Hedi.

Hedi juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada, terutama di tengah menurunnya minat publik terhadap pemilihan kepala daerah.

“Kami menargetkan partisipasi pemilih meningkat 2% dari pemilu sebelumnya. Ini bukan perkara mudah, apalagi dengan tantangan rendahnya ketertarikan publik,” tambahnya.

Selain itu, Hedi menekankan pentingnya keterbukaan dan komunikasi antara KPU dan media.

“Kami ingin memperbaiki hubungan dengan media, memberikan porsi yang sama dalam pemberitaan, dan memastikan adanya hak jawab bagi KPU. Sinergi yang baik antara penyelenggara pemilu dan media diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong pemilih untuk datang ke TPS,” ujar Hedi.

Hedi juga mengkritik media yang sering kali mereduksi pemberitaan Pilkada menjadi sekadar pemberitaan tentang calon.

“Jarang ada media yang memberitakan soal pemutakhiran daftar pemilih atau tantangan teknis penyelenggara pemilu. Padahal, proses pemilihan ini adalah proses panjang yang tidak bisa disederhanakan menjadi sekadar pemberitaan tentang calon,” tegas Hedi.

Lebih lanjut, Kadiv Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Ciamis, Said Attanjani, menambahkan, Pilkada mendatang bisa sukses dengan bantuan pemberitaan dari media yang bisa membantu menyampaikan informasi tentang Pilkada kepada publik.

“Tentunya kesuksesan Pilkada nanti tidak lepas dari bantuan media menyampaikan informasi kepada masyarakat,” kata Said.

Said juga menyampaikan komitmen KPU Ciamis untuk lebih membangun sinergitas dengan para awak media.

“Ke depan sinergitas antara KPU dan jurnalis harus diperkuat lagi, adapun hal-hal yang perlu dikomunikasikan kita siap untuk diajak diskusi. Jurnalis yang keren itu jurnalis yang bisa membawa perubahan,” tambah Said.***

banner 325x300