Kadisdik Ciamis: Program Guru Transformatif Tingkatkan Kualitas Pendidikan

PGT telah memasuki tahun ketiga dan telah meluluskan 390 guru

Kadisdik Ciamis, Erwan Darmawan/foto: dok. berandaperistiwa
Kadisdik Ciamis, Erwan Darmawan/foto: dok. berandaperistiwa
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, Ciamis,- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Ciamis, Dr. Erwan Darmawan, menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan melalui program Pendidikan Guru Transformatif (PGT).

Dalam penutupan kegiatan PGT Angkatan ke-3, Erwan mengungkapkan bahwa program ini telah meluluskan 390 guru sejak angkatan pertama, dan akan terus berlanjut setiap tahun.

banner 325x300

“Program PGT adalah inovasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis yang mengadopsi konsep dari program Guru Penggerak yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” jelas Erwan dalam acara yang berlangsung di Aula Disdik Kabupaten Ciamis, Selasa (4/9/2024).

Program PGT tahun ketiga diikuti oleh 170 guru yang terpilih melalui seleksi ketat dan telah mengikuti pelatihan intensif selama enam bulan.

Tujuannya adalah untuk meng-upgrade Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pendidikan dengan metode dan pendekatan terkini, yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi serta psikologi anak.

Kadisdik Ciamis menekankan bahwa program PGT bukan untuk menggantikan sistem pendidikan yang sudah ada, melainkan sebagai langkah penyesuaian dan peningkatan kualitas.

“Guru Transformatif ini adalah guru-guru andalan yang kami percaya mampu membawa pendidikan di Kabupaten Ciamis ke level yang lebih tinggi,” katanya.

Program ini juga dirancang untuk memberi dampak luas, tidak hanya bagi para peserta, tetapi juga bagi lingkungan pendidikan secara keseluruhan.

“Pendidikan selama enam bulan ini bukan sekadar seremoni, tetapi harus berimbas pada guru-guru lain, lingkungan, dan anak didik agar pendidikan di Kabupaten Ciamis semakin maju,” tambahnya.

Perbedaan utama antara Guru Penggerak dan Guru Transformatif, menurut Erwan, adalah bahwa Guru Penggerak merupakan program dari pemerintah pusat, sedangkan Guru Transformatif adalah hasil inovasi lokal oleh para fasilitator dan pengawas di Ciamis.

“Kami memberdayakan guru-guru di daerah sendiri sebagai bentuk pengabdian dari kita untuk kita,” tegas Erwan, menambahkan bahwa para Guru Transformatif bekerja secara sukarela di Ciamis, meskipun mereka sering mendapat honor saat diundang ke luar kabupaten.

Selain peningkatan kualitas pendidikan, Erwan juga menyoroti pentingnya menghentikan isu negatif, seperti bullying, di lingkungan sekolah.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Ciamis telah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang melibatkan berbagai pihak, termasuk komite sekolah, kepala sekolah, tokoh masyarakat, dan media, untuk bersama-sama mencegah dan meminimalisir kekerasan.

“Dengan adanya TPPK dan kerja sama dengan berbagai pihak, kami berharap Kabupaten Ciamis bisa bebas dari perundungan dan bullying, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih positif dan inklusif,” ungkap Erwan.***

banner 325x300

Tinggalkan Balasan