Kerajaan Sunda: Pusat Kekuasaan di Tanah Pasundan

Salah satu rajanya yang terkenal adalah Prabu Siliwangi

Batu pancalikan di situs Karangkamulyan Ciamis/foto: ist
Batu pancalikan di situs Karangkamulyan Ciamis/foto: ist
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa,- Kerajaan Sunda adalah sebuah kerajaan yang berlokasi di wilayah barat Pulau Jawa, yang sekarang dikenal sebagai provinsi Jawa Barat dan Banten.

Berdiri dari sekitar abad ke-7 hingga abad ke-16 Masehi dan merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara yang memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia.

banner 325x300

Didirikan setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-7 Masehi, kerajaan ini dikenal sebagai pusat kekuasaan di wilayah barat Jawa, sama seperti pendahulunya.

Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara dan terkenal dengan prasasti-prasasti berbahasa Sanskerta yang ditemukan di wilayah Jawa Barat. Setelah keruntuhannya, Tarumanegara terbagi menjadi wilayah-wilayah kerajaan kecil.

Kerajaan Sunda pertama kali disebut dalam catatan sejarah melalui Prasasti Kebon Kopi I yang berasal dari abad ke-9 Masehi.

Prasasti ini menunjukkan bahwa wilayah Sunda sudah menjadi sebuah kerajaan yang berdaulat dengan struktur pemerintahan yang teratur. Dalam prasasti tersebut, raja Sunda disebut sebagai penguasa yang kuat dan berwibawa, menguasai wilayah yang luas di Jawa Barat.

Puncak Kejayaan Kerajaan Sunda

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 hingga ke-15 Masehi. Pada masa ini, Sunda memiliki hubungan perdagangan yang luas dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, India, dan bahkan China.

Pelabuhan-pelabuhan penting seperti Sunda Kelapa (yang sekarang menjadi Jakarta) menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan barang-barang lainnya.

Selain perdagangan, kerajaan ini juga terkenal dengan sistem pertanian yang maju. Sunda memiliki wilayah subur yang menghasilkan beras, yang menjadi komoditas penting bagi kerajaan.

Penggunaan teknologi irigasi dan pengelolaan lahan yang baik membuat pertanian di Sunda berkembang pesat, mendukung populasi yang besar dan makmur.

Salah satu raja yang terkenal dari kerajaan ini adalah Prabu Siliwangi, yang diyakini memerintah pada akhir abad ke-15. Di bawah kepemimpinan Prabu Siliwangi, Sunda mengalami masa kejayaan dan kestabilan politik.

Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan menjadi figur legendaris dalam kebudayaan Sunda, dengan banyak cerita dan mitos yang berkembang tentang dirinya.

Hubungan dengan Kerajaan Majapahit

Kerajaan ini memiliki hubungan yang kompleks dengan Kerajaan Majapahit, yang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara pada masa itu.

Meskipun kedua kerajaan ini sering kali bersaing untuk pengaruh dan kekuasaan, ada juga periode di mana mereka berusaha untuk membangun aliansi. Salah satu upaya ini adalah perjanjian pernikahan antara putri raja Sunda dan Hayam Wuruk, raja Majapahit.

Namun, perjanjian ini gagal setelah terjadi peristiwa tragis di Bubat, di mana rombongan Sunda dibantai oleh pasukan Majapahit. Peristiwa ini dikenang sebagai Perang Bubat dan meninggalkan luka mendalam dalam hubungan antara kedua kerajaan.

Akhir dari Kerajaan Sunda

Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran pada abad ke-16, terutama setelah munculnya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon, dua kekuatan Islam yang semakin dominan di Jawa Barat.

Ketika pengaruh Islam menyebar ke wilayah-wilayah ini, banyak kerajaan Hindu-Buddha, termasuk Sunda, mengalami penurunan kekuasaan.

Pelabuhan Sunda Kelapa, yang menjadi pusat perdagangan kerajaan, akhirnya dikuasai oleh Kesultanan Banten pada tahun 1527, menandai akhir dari pengaruh besar Kerajaan Sunda.

Meskipun kerajaan ini akhirnya runtuh, warisan budaya dan sejarahnya masih hidup dalam tradisi, bahasa, dan budaya masyarakat Sunda di Jawa Barat.

Banyak elemen kebudayaan Sunda yang kita kenal hari ini, seperti wayang golek, tarian, dan musik tradisional, merupakan hasil dari perkembangan yang dimulai sejak masa Kerajaan Sunda. (Sinta/bp)

Sumber: https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sejarah/kerajaan-sunda/

https://www.unpad.ac.id/2021/03/mengungkap-fakta-lain-di-balik-kerajaan-sunda/

banner 325x300