Kota Banjar, Berandaperistiwa.com,- Dalam rangka memperingati milad ke-41, SMP Muhammadiyah Banjar bekerja sama dengan Benteng Banjar Chess Club (BBCC) menggelar kejuaraan catur tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Jumat (25/4/2025).
Bertempat di aula sekolah, kompetisi ini diikuti oleh 34 peserta dari sembilan sekolah, tak hanya dari Kota Banjar, tetapi juga dari Ciamis dan Cilacap, Jawa Tengah.
Ketua pelaksana kegiatan, Supri, menyampaikan bahwa kejuaraan ini merupakan bagian dari upaya sekolah membina minat dan bakat siswa sejak usia dini, khususnya dalam cabang olahraga catur.
“Alhamdulillah, kegiatan ini dalam rangka milad ke-41 SMP Muhammadiyah Banjar. Pesertanya dari Banjar dan sekitarnya, termasuk dari Cilacap dan Ciamis. Total ada 34 peserta dari 9 sekolah,” ujar Supri.
Panggung Talenta Muda
Awalnya dirancang berlangsung dua hari, kejuaraan akhirnya dipadatkan menjadi satu hari karena jumlah peserta tidak mencapai target awal.
Meski begitu, semangat peserta tak surut. Mereka mengikuti kejuaraan bertajuk “SMP Muhammadiyah Banjar Chess Cup 1” ini dengan semangat.
Para pemenang mendapatkan piala dan uang pembinaan, sementara seluruh peserta menerima sertifikat sebagai bentuk apresiasi.
Rencananya, lanjut Supri, kejuaraan serupa akan digelar untuk tingkat SLTP/SMP/MTs sebagai kelanjutan program pembinaan ini.
“Insya Allah ke depan akan kita lanjutkan untuk jenjang yang lebih tinggi. Kita ingin jadi bagian dari proses tumbuhnya atlet-atlet muda Banjar,” tambah Supri.
Dukung Kejurda Jawa Barat
Ketua BBCC, Epi Wangsa, menjelaskan bahwa klub catur hanya bertindak sebagai pelaksana teknis.
Ia menilai kolaborasi ini sebagai langkah awal yang penting untuk mempopulerkan catur sejak dini di kalangan pelajar.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan menjelang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat yang akan digelar di Kota Banjar pada 18 Mei 2025 mendatang.
“Ini kolaborasi pertama kami dengan sekolah. Kami hanya fasilitator, sementara gagasan sepenuhnya dari pihak sekolah. Kami mengapresiasi inisiatif ini sebagai upaya menggairahkan kembali dunia catur di kalangan pelajar,” ujar Epi.
Menurut Epi, potensi atlet catur usia dini di Kota Banjar cukup besar, namun kurangnya sosialisasi dan dukungan menjadi hambatan utama dalam menjaring talenta.
“Potensi itu ada, tapi karena sosialisasi dari Percasi belum maksimal, masih banyak yang belum tergarap. Kami butuh dukungan dari KONI, Dispora, dan juga pemerintah kota,” pungkasnya.***
Views: 15