BerandaPeristiwa, Ciamis,- Liga Nasional Putaran 3 Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) digelar di Lapak Caruy, Desa Sukajadi, Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, Jumat (24/5/2024).
Event kali ini adalah yang keempat kalinya Lapak Caruy menjadi tempat tuan rumah dengan total hadiah mencapai 200 juta rupiah.
Para penggemar merpati tinggi dari berbagai daerah di Indonesia tumpah ruah untuk beradu ketangkasan merpati jagoannya.
Lomba merpati tinggi memang memiliki banyak peminat di kalangan para penggemar burung merpati.
Event Digelar Selama Tiga Hari
Ketua panitia lapak Caruy, Kang Fikri, mengatakan event akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat 24 Mei 2024 hingga Minggu 26 Mei 2024.
“Ada dua kategori yang dilombakan, yaitu ring atau pemula dan utama,” jelas Kang Fikri.
Setiap peserta harus membayar biaya pendaftaran sebesar 150 ribu rupiah untuk setiap pasangan merpati yang akan ikut dalam lomba.
Peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Partisipasi lebih dari 500 peserta termasuk Kebumen, Purbalingga, Bogor, Sidareja, Tasik, Depok, dan masih banyak lagi,” tambahnya.
Untuk final akan dilaksanakan pada hari Minggu, 26 Mei 2024.
Baca juga: Polres Ciamis Ungkap Kasus Curanmor Hasil Operasi Jaran Lodaya 2024
Wadah Silaturahmi Pecinta Merpati
Selain itu, kata Kang Fikri, kompetisi semacam ini juga berperan sebagai wadah untuk menjalin hubungan baik antara para penggemar merpati.
Mereka memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman dalam beternak merpati, yang bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi, bahkan ada yang mencapai nilai ratusan juta rupiah.
Salah seorang peserta asal Depok, Robby Eka Wijaya, mengaku membawa sekitar 50 merpati. Dia ikut di kategori utama dan ring atau pemula.
Robby dari grup RnB mengatakan jika dirinya telah aktif dalam dunia perlombaan merpati tinggi selama delapan tahun.
“Sangat antusias sekali, karena ini event tingkat nasional pecinta merpati tinggi,” ucapnya.
Pemberdayaan UMKM Lokal
Lebih lanjut, kang Fikri mengatakan jika event ini memberikan multiplier effect terutama bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Berbagai pelaku UMKM turut meramaikan lapak-lapak di sekitar arena perlombaan. Mulai dari tukang gorengan, kopi, jajanan ringan, minuman segar, dan lainnya.
“Selain itu ada juga rumah warga yang dijadikan home stay. Tentu, sangat membantu perekonomian,” jelas Kang Fikri.
Oleh karena itu, perlombaan merpati tinggi tingkat nasional ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan keahlian dan kecintaan terhadap burung merpati, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan memajukan ekonomi lokal.***