BerandaPeristiwa, Ciamis,- Maskot Pilkada Kota Banjar 2024, yang dikenal dengan nama PILA dan PIYA, diterpa isu plagiat.
PILA merupakan akronim dari Pemilihan Langsung sementara PIYA merupakan akronim dari Pilihan Rakyat.
Dugaan ini mencuat setelah netizen ramai-ramai mengomentari akun Instagram resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar.
Baca juga: Tri Tangtu dan Nawacara Kahuripan: Gagasan Holistik Kang Danial untuk Masa Depan Kota Banjar
Kontroversi di Media Sosial
Kolom komentar Instagram KPU Kota Banjar dipenuhi dengan tuduhan plagiat terhadap maskot yang didesain oleh Binar Ramadhan.
Banyak netizen yang mencurigai maskot tersebut sebagai hasil jiplakan dari desain yang telah ada sebelumnya.
Salah satu komentar yang mencuat berasal dari akun @gyantahta yang menulis, “Halo min, Maskot pemenang terindikasi plagiat, cek [link desain](https://depositphotos.com/id/vector/cat fish-cartoon-illustration-catfish-mascot-270647438.html).”
Komentar lain seperti @bachmidthaha menyebut, “Plagiat menyala abangku,” dan @senno.pw menambahkan, “MIN JUARANYA PLAGIAT, MENDING DISKLUALIFIKASI DARIPADA VIRAL MALU SENDIRI.”
Baca juga: Rekomendasi Tempat Nongkrong Asik di Kota Banjar
Pengumuman Pemenang
KPU Kota Banjar sebelumnya mengumumkan pemenang sayembara maskot dan jingle Pilkada Kota Banjar 2024.
Binar Ramadhan dinyatakan sebagai pemenang desain maskot, sementara Diky Fathu Rokhman memenangkan kompetisi jingle.
“#TemanPemilih Berikut disampaikan Pengumuman Pemenang Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada Kota Banjar.
Maskot: Binar Ramadhan
Jingle: Diky Fathu Rokhman
Terima Kasih kepada pemenang dan seluruh partisipan yang telah mengikuti Lomba Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada Kota Banjar Tahun 2024,” tulis KPU Kota Banjar dalam pengumumannya, tertanggal 28 April 2024.
View this post on Instagram
Baca juga: Direktur PT MJLBP Kota Banjar Diduga Gelapkan Uang Tunjangan, Ratusan Buruh Geruduk Kantor Manajemen
Reaksi dan Harapan Warga
Isu plagiat ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Banyak yang berharap KPU Kota Banjar segera melakukan klarifikasi dan mengambil tindakan tegas jika tuduhan tersebut terbukti benar.
“Bagaimanapun juga, maskot yang digunakan dalam ajang sebesar Pilkada haruslah orisinal dan mencerminkan kreativitas lokal,” ujar Dani, salah satu warga yang mengikuti perkembangan ini.
Beberapa netizen juga menyarankan agar maskot yang dinyatakan plagiat didiskualifikasi untuk menjaga integritas dan kredibilitas Pilkada Kota Banjar.
“Lebih baik diskualifikasi daripada viral malu sendiri,” tulis @senno.pw dalam komentarnya.
Baca juga: Turnamen Tenis Meja HBH Cup: Upaya Mengembangkan Atlet Muda Banjar
Warga Minta KPU Segera Tangani Masalah Ini
Saat ini, masyarakat menunggu langkah yang akan diambil oleh KPU Kota Banjar.
Klarifikasi resmi dari pihak penyelenggara diharapkan dapat mengatasi polemik ini dengan bijaksana.
Transparansi dan keadilan dalam penanganan isu ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses Pilkada yang akan datang.
“Kita berharap, ke depan, semua konten kreatif yang terlibat dalam acara sebesar Pilkada dapat terjamin keasliannya, serta mampu mencerminkan identitas dan kebanggaan daerah secara jujur dan berintegritas,” ujar Uus, warga Kota Banjar lainnya.***