CIAMIS,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis mengadakan pelatihan kader dai selama dua hari, Senin hingga Selasa (23-24 Desember 2024) di Asrama Haji KH Muhammad, Ciamis.
Kegiatan ini bertujuan mencetak kader dai yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan dakwah di era digital.
Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh PJ Bupati Ciamis, Budi Waluya, yang memberikan apresiasi kepada MUI atas inisiatif ini.
“Majelis Ulama Indonesia adalah lembaga strategis yang membimbing umat Islam dan memiliki peran penting dalam membangun peradaban melalui dakwah,” kata Budi.
Ia menekankan bahwa dakwah harus menjadi jembatan perdamaian dalam menghadapi konflik sosial serta menjadi solusi atas tantangan budaya yang tidak sejalan dengan nilai-nilai agama.
“Pelatihan ini diharapkan mampu melahirkan dai berkualitas yang dapat membangun masyarakat Islami, sekaligus mendukung terciptanya Indonesia generasi emas 2045,” tambahnya.
Kaderisasi Dai
Sementara itu, Ketua penyelenggara, KH Nonop Hanafi, menyampaikan pentingnya kaderisasi dai untuk mendukung dakwah Islam yang lebih efektif dan relevan.
“Kami ingin mencetak dai yang handal, berwawasan luas, dan mampu bersinergi dengan berbagai organisasi dakwah. Harapannya, dakwah di masyarakat dapat memberikan dampak nyata,” ujar KH Nonop.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial seperti Facebook, TikTok, Instagram, dan YouTube sebagai sarana menyebarkan kebaikan.
“Media sosial harus diisi dengan konten positif dan dakwah yang membawa manfaat bagi umat,” tambahnya.
Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Kader Dai demi Penguatan Dakwah” dan menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Ketua DPD MUI Kabupaten Ciamis Drs. Syaiful Uyun, Kepala Kantor Kementerian Agama Ciamis, serta beberapa tokoh lainnya.
Tantangan Generasi Milenial
Ketua DPD MUI Kabupaten Ciamis, Drs. Syaiful Uyun, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis menghadapi tantangan generasi milenial dan Gen Z yang kerap terpapar pengaruh negatif.
“Kita harus mencetak dai yang relevan dengan kebutuhan zaman, memahami generasi muda, dan memberikan solusi terhadap persoalan akhlak yang mereka hadapi,” kata Syaiful.
Ia juga berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di masyarakat.
“Meskipun sarana kita masih terbatas, semangat untuk berdakwah harus terus kita tingkatkan,” ujarnya.***
Views: 2