Pemkab Ciamis Benahi Karangkamulyan, Bangun Rest Area Refresentatif

Pembangunan habiskan dana 9,8 miliar

Tampak atas site plan pembangunan rest area Karangkamulyan/foto: ist
Tampak atas site plan pembangunan rest area Karangkamulyan/foto: ist
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, Ciamis,- Dalam upaya meningkatkan daya tarik destinasi wisata, Pemkab Ciamis melalui Dinas Pariwisata sedang mengembangkan objek wisata budaya Karangkamulyan dengan membangun rest area yang dilengkapi fasilitas modern dan refresentatif.

Rest Area Karangkamulyan diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat parkir bagi kendaraan pengunjung, tetapi juga menjadi tempat yang bisa menawarkan berbagai kemudahan bagi wisatawan.

banner 325x300

Rest area ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti masjid, ruang laktasi, toilet umum, area kuliner, ruang ekonomi kreatif (ekraf), dan gazebo untuk istirahat.

Pengembangan ini juga memperhatikan kebutuhan khusus, dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas serta ruang istirahat khusus bagi sopir.

Sebanyak 21 kios akan dibangun di area ini, di mana 15 kios dialokasikan bagi pedagang eksisting yang akan direlokasi dari area situs, dan 6 kios lainnya untuk pelaku ekonomi kreatif.

Kepala Dinas Pariwisata Ciamis melalui Kepala Bidang Destinasi Wisata, Dian Kusdiana, menyatakan bahwa Rest Area Karangkamulyan akan menjadi rest area modern dan representatif pertama yang dibangun oleh pemerintah daerah di sepanjang jalur Bandung hingga Pangandaran.

“Bangunan di rest area ini akan didesain dengan corak Sunda untuk merepresentasikan kegaluhan dan budaya lokal Ciamis. Mudah-mudahan hasilnya nanti melambangkan bangunan-bangunan kegaluhan yang ada di Ciamis,” ujar Dian, Selasa (27/8/2024) di kantor Dinas Pariwisata Ciamis.

Salah satu daya tarik utama di Rest Area Karangkamulyan adalah kehadiran makanan khas seperti pepes ikan bebeong dan nilem.

Dian menambahkan bahwa berdasarkan survei dan testimoni, banyak pengunjung singgah di Karangkamulyan karena tertarik dengan makanan khas tersebut, yang diharapkan menjadi magnet tambahan untuk menarik lebih banyak wisatawan.

“Pepes bebeong dan nila ini khas dan unik. Para pedagang makanan akan kita relokasi ke kios dengan fasilitas yang lebih refresentatif,” tambahnya.

Selain itu, kios-kios akan disediakan sebagai ruang bagi para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Ciamis untuk memamerkan produk-produk khas mereka.

Rest area ini juga akan menerapkan konsep regenerative tourism dengan pengelolaan air limbah yang cermat guna mendukung keberlanjutan lingkungan.

Teknologi water treatment plant akan digunakan untuk mengolah air limbah yang dihasilkan dari kios-kios untuk memastikan kontaminan dihilangkan secara efektif.

“Air sisa dari pantry atau dapur kios akan diolah kembali dengan teknologi water treatment plant, sehingga bisa digunakan untuk aktifitas lainnya, seperti menyiram bunga atau mencuci kendaraan,” jelas Dian.

Pembangunan rest area ini dikerjakan oleh CV Asri dari Kota Banjar melalui proses e-tender dengan anggaran sebesar 9,8 miliar rupiah. Pengerjaan proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 180 hari dan diharapkan rampung pada akhir Desember 2024.

Untuk pemberdayaan masyarakat setempat, proses pembangunan melibatkan warga sekitar, terutama yang memiliki keterampilan khusus atau kemampuan lain yang diperlukan.

Dian juga mengungkapkan bahwa rest area ini diharapkan dapat menjadi salah satu penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Ciamis.

“Kios-kios akan disewakan dengan sistem sewa barang milik daerah, termasuk tarif parkir. Saat ini, kami masih berdiskusi dengan stakeholder terkait agar tarif parkir yang ditetapkan bisa mendukung PAD tanpa memberatkan pengunjung,” ujarnya.

banner 325x300