Remaja Ciamis Rentan HIV, Pemerintah Daerah Gerak Cepat Perkuat Edukasi dan Layanan

Pemkab Ciamis dan KPA bergerak cepat memperkuat edukasi dan layanan

Ratusan siswa SMA mengikuti Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 tingkat Kabupaten Ciamis di GOR SMAN 2 Ciamis, Jumat, 28 November 2025. (Foto: Istimewa)
Ratusan siswa SMA mengikuti Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 tingkat Kabupaten Ciamis di GOR SMAN 2 Ciamis, Jumat, 28 November 2025. (Foto: Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Beranda Peristiwa, Ciamis Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Ciamis membuka fakta penting: remaja kini menjadi kelompok yang semakin rentan terhadap paparan HIV/AIDS.

Pemkab Ciamis dan KPA bergerak cepat memperkuat edukasi dan layanan.

banner 325x300

Sekitar 400 siswa SMAN 2 Ciamis memenuhi Gedung Olahraga sekolahnya, Jumat (28/11/2025), untuk mengikuti Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 tingkat Kabupaten Ciamis.

Acara berlangsung meriah sekaligus sarat edukasi dengan tema “Lindungi yang Terkasih, Jaga Kota Terbersih.”

Kepala SMAN 2 Ciamis, Dra. Hj. Teti Gumiati, menyebut remaja sebagai kelompok yang memerlukan intervensi edukatif secara intensif.

“Edukasi dan pencegahan adalah hal terpenting, apalagi untuk usia remaja,” tegasnya.

Kepala Dinkes Ciamis, Rizali, hadir mewakili Bupati. Ia membuka sesi penyuluhan dengan permainan interaktif sebelum memberi pesan inti: pencegahan tidak boleh dikendurkan.

“Pencegahan adalah obat utama. Kemajuan pengobatan bukan alasan untuk lengah,” katanya.

Rizali juga mengkritik masih kuatnya stigma terhadap ODHA di masyarakat.

“Kita harus menjadi daerah yang peduli dan menghargai kesetaraan,” ujarnya.

Ketua KPA Ciamis, Andi Ali Fikri, mengungkapkan alasan kegiatan digelar lebih awal yakni karena berbenturan dengan ujian sekolah. Setelah ujian, rangkaian edukasi akan dilanjutkan.

Andi menegaskan perlunya MoU antara KPA dan sekolah sebagai pintu masuk edukasi rutin. Ia juga menyampaikan adanya peningkatan kelompok LSL di Ciamis serta kasus yang mulai merambah usia SMP.

“Kasus banyak bermula dari korban yang kemudian berpotensi jadi pelaku. Karena itu pendampingan harus prioritas,” jelasnya.

Kasus asusila yang sempat mencuat dan melibatkan 13 korban juga masih dalam pendampingan Dinas KB.

“Tidak semua korban positif, tapi tetap perlu monitoring,” katanya.

Untuk mempercepat layanan, KPA tengah menyiapkan situs hotline HIV/AIDS bekerja sama dengan Diskominfo.

Siswa dapat menghubungi kontak yang disebarkan sembari menunggu situs resmi tuntas.

“Kalau bingung atau takut, silakan hubungi kami. Kami jemput bola,” ujar Andi.

Menutup acara, Rizali menegaskan komitmen daerah menuju target Akhir Epidemi AIDS 2030.

“Kerja bersama dan konsisten menjadi kunci,” pungkasnya.***

Views: 4

Views: 4

banner 325x300

Tinggalkan Balasan