Pesona Candi Ijo Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Candi Ijo terletak di Dukuh Nglengkong, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Pesona Candi Ijo Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Candi Ijo terletak di Dukuh Nglengkong, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tangkapan Layar unsplash.com)
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, – Candi Ijo terletak di Dukuh Nglengkong, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada di lereng barat sebuah bukit yang masih mnejadi bagian dari perbukitan Batur agung, sekitar 4 km arah tenggara Candi Ratu Boko.

Tempat ini dinamakan “Candi Ijo” karena berada di atas bukit Gumuk Ijo, seperti yang disebut dalam prasasti Poh berangka tahun 906 Masehi berbahasa Jawa Kuno, yaitu “… anak wanua i wuang ijo…” yang artinya “anak desa, orang ijo”.

banner 325x300

Candi Ijo merupakan candi beraliran Hindu Siwa yang diperkirakan didirikan pada abad 9-10 Masehi. Candi ini merupakan candi penginggalan Mataram Kuno yang didirikan pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Dyah Balitung.

Komplek Candi Ijo terdiri dari 1 candi utama dan 3 candi perwara yang dihiasi dengan berbagai relief sulur tanaman dan raksasa kerdil.

Ada 17 struktur bangunan yang tersebar pada 11 teras, teras paling atas dianggap sebagai teras yang paling suci tempat candi utama berdiri. Struktur tata ruang candi komplek candi berupa punden berundak dengan teras dan trap ganda yang kerap ditemukan pada situs purbakala Nusantara. Istilah punden berundak bukan hanya tertuju pada tata letak ruangan saja, namun lebih menuju pada konsep pemujaan atau penghormatan pada leluhur.

Bangunan candi ini pertama kali ditemukan pada tahun1886 oleh H.E Dorrepaal, seseorang berkebangsaan Belanda ketika hendak mencari lahan untuk membuka perkebunan temu dan menemukan gundukan batu.

Setelah dilakukan penelitian oleh C.A Rosemeir, dia menemukan tiga buah arca, yaitu Arca Ganesha, Arca Siwa, dan sebuah arca tanpa kepala bertangan empat yang satu diantaranya membawa cakra.

Pada tahun 1985, Dinas Purbakala melakukan penelitian. Sedangkan pemugaran candi utama dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY selesai pada tahun 1997.

Candi Ijo memiliki keunikan tersendiri, yaitu bangunan ini berdiri di atas lahan berteras-teras dan merupakan candi Hindu tertinggi di wilayah Yogyakarta. Selain itu, banyak masyarakat menjadikan candi ini sebagai spot untuk menikmati sunset, suasana Yogyakarta dari ketinggian pegunungan, dan melihat landasan pacu Bandara Adisucipto.

Bukan hanya itu, Candi Ijo juga menyuguhkan pengalaman wisata sejarah dan edukasi dengan bangunan candi, patung dan relief yang berada di komplek candi.

 

(Sinta)

sumber: https://sambirejosid.slemankab.go.id/first/artikel/231

https://nationalgeographic.grid.id/read/133848604/sejarah-candi-tertinggi-harta-tersembunyi-di-balik-hijaunya-bukit?page=all

https://paniradyakaistimewan.jogjaprov.go.id/informasi/wisata-candi-candi-ijo

banner 325x300