BerandaPeristiwa, Ciamis,- Pj Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna, resmi melepas peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Galuh (Unigal) Ciamis untuk Periode 1 Tahun Akademik 2023-2024 pada Kamis (30/05/2024) pagi di halaman Pendopo Ciamis.
Dalam sambutannya, Pj Bupati mengharapkan, program KKN ini dapat mempersiapkan mahasiswa sebagai sarjana pendamping masyarakat.
Selain itu, mendukung upaya pemerintah dalam mengimplementasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi sekaligus memecahkan masalah yang timbul di masyarakat dengan pendekatan kolaboratif,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengamanatkan kepada para mahasiswa agar lebih meningkatkan kepedulian dan empati kepada permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Dengan kegiatan KKN ini diharapkan dapat terbentuknya perubahan perilaku mahasiswa sebagai pelaku perubahan (agent of changes) dalam proses perubahan masyarakat sehingga menjadi lebih baik,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut Pj Bupati Ciamis juga menyampaikan terima kasih kepada Unigal yang telah kembali menempatkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Ciamis.
Baca juga: Strategi Komprehensif FKB Ciamis untuk Memerangi Pinjaman dan Judi Online
Unigal Sebagai Universitas Konservasi dan Budaya
Ditemui usai kegiatan, Wakil Rektor 1 Universitas Galuh Dr. Agus Yuniawan Isyanto, menyampaikan bahwa pelaksanan KKN tersebut akan dilaksankan di 22 Desa yang terletak di dua kecamatan.
“Lokasinya di 22 desa yang terletak di Kecamatan Cijeungjing dan Cisaga. Para mahasiswa KKN Periode 1 Tahun Akademik 2023/2024 akan melaksanakan kegiatan mulai 30 Mei hingga 20 Juni 2024,” jelas Agus.
Tema KKN kali ini adalah “Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Konservasi dan Budaya”. Sejalan dengan tagline Universitas Galuh sebagai universitas konservasi dan budaya.
Untuk itu, ia menekankan kepada para mahasiswa yang mengikuti KKN agar menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Ciamis, terutama nilai-nilai kegaluhan.
“Kami memiliki dua mata kuliah wajib, yaitu konservasi sumber daya alam dan mitigasi kebencanaan, serta kegaluhan terkait dengan visi budaya,” jelasnya.
Kemudian Agus juga mengingatkan bahwa Ciamis merupakan daerah rawan bencana. Nomor 6 di Jabar dan nomor 16 di nasional.
“Dengan KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di lokasi KKN masing-masing,” kata Agus.
Jumlah peserta KKN sebanyak 498 peserta, ada 20 mahasiswa yang dikonversi dari mahasiswa Fikes, karena mereka mengikuti KKN tematik di Sumedang terdiri dari 7 prodi FKIP dan 4 prodi Teknik.
“Ada juga mahasiswa yang belum mengikuti KKN di tahun sebelumnya, diantaranya masing-masing satu dari Pertanian, Fisip, dan Fikes,” katanya.***