BerandaPeristiwa, Ciamis,- Kwartir Cabang (Kwarcab) Ciamis menggelar kegiatan jelajah alam sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan Pramuka ke-63.
Kegiatan ini diikuti oleh 27 Majelis Pembimbimg Ranting (Mabiran) se-Kabupaten Ciamis dengan total peserta sebanyak 135 orang, terdiri dari 5 peserta setiap perwakilan Mabiran.
Pj Bupati Ciamis, Engkus Sutisna, selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) melepas para peserta dari halaman Gedung Kwartir Cabang Ciamis pada Sabtu (20/7/2024).
Sebelum berangkat, para peserta memberikan yel-yel terbaik untuk menambah semangat. Engkus Sutisna menyambut gembira kegiatan lomba jelajah alam ini.
“Tentunya saya menyambut gembira, mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang positif,” ujarnya.
Ia menekankan peran vital para pembimbing ranting dalam gerakan Pramuka dan berharap lomba jelajah alam ini dapat diadakan secara rutin.
“Insya Allah nanti akan kita berikan reward dan punishment seperti biasa yang dilakukan di Pramuka,” tambahnya.
Engkus Sutisna juga menyampaikan bahwa Kabupaten Ciamis telah ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan HUT Pramuka se-Jawa Barat.
Ketua Kwarcab Ciamis, Nanang Permana, mengatakan bahwa rangkaian kegiatan HUT Pramuka ke-63 telah dimulai sejak bulan Mei.
“Rangkaiannya sudah mulai dari bulan Mei dengan lomba menanam padi,” jelas Nanang.
Kemudian ada cerdas cermat, lomba tafsir Dasa Dharma, dan puncaknya peringatan HUT Pramuka se-Jawa Barat di Ciamis pada 31 Agustus mendatang.
Untuk jelajah alam, rutenya melintasi Kelurahan Ciamis dan Kelurahan Kertasari, dengan jarak sekitar 3 hingga 4 km.
Melingkar dari utara Ciamis menuju Sukamaju dan keluar di Kertasari, dengan penilaian dilakukan di berbagai pos sepanjang rute.
“Ada penilaian mengenai posisi melalui koordinat GPS, yang berarti peserta harus memahami cara menggunakan GPS,” kata Nanang.
Selain itu, ada penilaian panorama, kekompakan tim, dan keutuhan tim. Tim harus tetap utuh dari awal hingga akhir, jika berangkat lima orang, maka pulang juga harus lima orang.
“Peserta juga diharapkan bisa mendeskripsikan pengalaman mereka, dan yel-yel yang mereka buat akan menjadi bagian dari penilaian,” tambah Nanang.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar majelis pembimbing ranting mendapatkan pengalaman lapangan yang nyata. Kemudian agar para Mabiran bisa memberikan contoh kepada para peserta didik.
“Pramuka adalah pendidikan untuk anak-anak yang dipimpin oleh orang dewasa. Jika orang dewasanya tidak pernah merasakan lapangan, maka bagaimana nanti membimbing anak,” ujarnya.
Nanang berharap kegiatan ini bisa memberikan pengalaman berharga bagi para pembimbing ranting, sehingga mereka dapat memberikan contoh yang baik dalam mendidik para peserta didik di masa depan.***