BerandaPeristiwa, Ciamis,- Karman (80), salah satu korban insiden ledakan SPPBE Warung Jeruk di Desa Ciharalang Kabupaten Ciamis, meninggal dunia.
Karman meninggal saat menjalani perawatan medis di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis pada Selasa (25/06/2024), sekitar pukul 05.30 WIB.
Sementara itu, menurut informasi masyarakat, korban ledakan SPPBE Warung Jeruk lainnya, Nanang (40), sudah pulang dari rumah sakit dan sedang dalam tahap penyembuhan.
Cucu dari Karman, Dias, menerangkan bahwa kakeknya sempat mendapatkan perawatan di RSUD Ciamis dan dinyatakan bisa dibawa pulang.
Menurut Dias, kakeknya masuk RSUD hari Jumat (14/6/2024) kemudian pada hari Sabtu (15/6/2024) pihak rumah sakit melakukan operasi.
“Korban sempat mendapatkan perawatan di RSUD Ciamis cuma dinyatakan bisa dibawa pulang hari Minggu (15/6/2024), sehari setelah operasi,” terang Dias.
Namun, setelah dua hari dirawat di rumah, kondisi korban memburuk dengan mengalami demam tinggi dan cairan yang keluar dari luka bakar di tubuhnya.
“Sempat dua hari di rumah, tapi kakek saya malah mengalami demam tinggi ditambah lagi dari luka bakar mengeluarkan cairan,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini, pada Rabu (19/6/2024) pihak keluarga kembali membawa korban ke RSUD Ciamis, sekitar waktu maghrib.
Dias juga mempertanyakan keputusan pihak RSUD yang membolehkan korban pulang setelah menjalani operasi.
“Saya heran kakek saya pas hari Sabtu itu dilakukan operasi tapi ko aneh hari Minggu dibawa pulang. Sempat juga ada yang bertanya dari pihak rumah sakit saat dibawa lagi ke RSUD ‘Kok korban dibawa pulang?’,” ucap Dias menceritakan kejadian di RSUD Ciamis.
“Saya heran padahal pernyataan kakek saya bisa dibawa pulang tertulis dan ditandatangani dokter,” tambah Dias.
Setelah kembali ke RSUD, kata Dias, kakeknya sempat menunjukkan perbaikan dan bisa makan serta minum sendiri.
“Sempat membaik juga, mungkin karena penanganan langsung juga beda dengan dirawat di rumah, perban juga ganti tiap hari. Tapi hari Senin malam kondisi kakek memburuk dan masuk ICU hingga meninggal hari Selasa pagi,” jelas Dias.
Terkait tanggung jawab SPPBE, Dias menyatakan bahwa seluruh biaya perawatan dan kebutuhan penjaga pasien ditanggung oleh pihak SPPBE.
“Alhamdulillah dari pihak SPPBE ada pertanggungjawaban, yang tunggu juga difasilitasi,” ungkapnya.***