Sejarah Candi Sambisari, Candi Yang Tak Sengaja Ditemukan Petani

Candi ini menjadi candi terendah karana berada pada 6.5 meter dibawah permukaan tanah. 

Sejarah Candi Sambisari, Candi Yang Tak Sengaja Ditemukan Petani
Candi ini menjadi candi terendah karana berada pada 6.5 meter dibawah permukaan tanah.( Foto: Pinterest.com)
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, – Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwiromartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Candi ini menjadi candi terendah karana berada pada 6.5 meter dibawah permukaan tanah.

Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petanibernama Arjo Wiyono yang sedang mencangkul tanah milik Kayowinangun, cangkul petani itu membentur batu ukir yang ternyata reruntuhan candi. Kemudian penemuan tersebut ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang I Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (LP2N) di Prambanan dan mulai melakukan ekskavasi arkeolog pertama pada September 1966 bersama mahasiswa arkeolog dari Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM.

banner 325x300

Pada saat pemugaran, ditemukan bahwa Candi Sambisari merupakan kelompok percandian yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara di depannya.

Pemugaran Candi Sambisari berlangsung selama 20 tahun, terhitung sejak ekskavasi pertama kali pada September 1966 sampai dengan peresmian purna pugarnya oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Depastemen Pendidikan dan Kebudayaan, Haryati Soebadio pada 23 Maret 1987.

Sejarah pendirian candi ini belum bisa diketahui dengan pasti karena tidak ada bukti konkrit yang menjelaskan tentang pembangunan candi ini. R. Soekmoni menggolongkan Candi Sambisari berasal dari abad ke 8 masehi jika dilihat dari segi arsitektur. Sedangkan berdasarkan batu isian yang berupa batu padas, pendirian Candi Sambisari diperkirakan sama dengan Candi Prambanan, Plaosan dan Sowijan yaitu sekitar abad 9-10 masehi.

Berdasarkan tafsiran tersebut, Soediman berpendapat bahwa Candi Sambisari didirikan pada abad 9 M (± 812 – 838 M). Pendapat tersebut didukung dengan adanya temuan prasasti berupa lempeng emas bertulis, karena berdasarkan dari tefsiran paleografis, Boechari perpendapat bahwa tulisan itu berasal dari sekitar abad ke 9 masehi. Prasasti tersebut berhuruf Jawa Kuno, berbunyi “Om siwa sthana” (dibaca kembali oleh Rita MS), yang artinya “Hormat, pembuatan tempat (rumah) bagi Dewa Siwa”.

 

(Sinta)

sumber: https://kebudayaan.slemankab.go.id/post/candi-sambisari-1

https://liburdulu.com/candi-sambisari/

banner 325x300