BerandaPeristiwa, Ciamis,- Forum Ketahanan Bangsa (FKB) bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya menggelar diskusi publik dan penyuluhan jasa keuangan di Aula Hotel Tyara Plaza Ciamis, Senin (20/5/2024).
Pada kegiatan bertema “Problematika dan Gagasan Penanggulangan Pinjaman Online di Kabupaten Ciamis” ini, OJK menyebut jika guru merupakan kelompok yang paling banyak terjebak pinjaman online, diikuti oleh mahasiswa.
Bahkan perwakilan OJK Tasikmalaya, Tubagus, melaporkan presentasi guru yang terjerat pinjol mencapai 42 persen di seluruh Indonesia.
Menanggapi hal ini, Ketua Forum Ketahanan Bangsa (FKB) Mohamad Ijudin menyatakan untuk saat ini pihaknya belum memiliki data spesifik terkait dampak pinjol dan judi online di Ciamis.
Baca juga:
Pinjol Legal Menurut OJK, Hati-Hati Jangan Terjebak
Ijudin yang menjadi keynot speaker pada acara tersebut berjanji akan melakukan langkah-langkah konkret untuk melawan pinjol dan judi online yang makin meresahkan, khususnya di Ciamis.
Dia juga mengungkapkan pihaknya telah mendorong Universitas Galuh (Unigal) dan Darussalam untuk melakukan penelitian menyeluruh yang mencakup seluruh lapisan masyarakat, termasuk ASN, guru, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Penelitian ini penting untuk mengetahui seberapa besar persentase masyarakat yang terjerat pinjol dan judi online, karena indikasinya sangat banyak,” ujar Ijudin.
Ijudin menyebut bahwa penelitian yang ada saat ini bersifat global dan nasional, belum ada penelitian lokal di Kabupaten Ciamis.
“Kami mendorong Pak Rektor untuk melakukan kajian khusus yang mencakup semua lapisan masyarakat, sehingga langkah-langkah yang diambil berdasarkan data konkret,” tutupnya.
FKB berencana melanjutkan kegiatan ini dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam memerangi pinjol dan judi online.
“Kami akan melakukan pertemuan khusus dengan para tokoh di Kabupaten Ciamis untuk merumuskan gerakan bersama, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa,” tambah Ijudin.
Baca juga:
OJK Tasikmalaya Ungkap Mahasiswa dan Guru Paling Banyak Terjebak Pinjaman Online
Langkah Strategis dan Kolaborasi
Menurut Ijudin, problematika pinjol dan judi online sangat kompleks dan memerlukan penanganan bersama dari berbagai pihak.
“Tidak bisa hanya mengandalkan OJK, kepolisian, atau pemerintah saja. Semua pihak harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.
Salah satu langkah yang mungkin dilakukan adalah kampanye di sekolah-sekolah dan kampus-kampus.
“Kampanye ini bisa saja dilakukan setelah ada kesepakatan bersama, sesuai dengan aturan yang ada dan tidak melanggar norma-norma,” jelasnya.
Pelibatan Seluruh Komponen Masyarakat
Ijudin juga menekankan pentingnya pelibatan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah hingga desa, ulama, dan Agnia.
“Kita akan melibatkan eksekutif pemerintah dari tingkat daerah hingga desa. Dari aspek ulama, kita akan ajak bicara MUI, NU, dan Muhammadiyah. Peran Agnia juga penting dalam penanggulangan secara ekonomi,” paparnya.
Untuk mengatasi pinjol, Ijudin menyarankan masyarakat agar mengalihkan pinjaman ke lembaga yang lebih aman seperti koperasi.
“Masyarakat bisa meminjam ke koperasi dengan bunga yang tidak memberatkan, dan koperasi ini bisa milik desa atau komunitas desa/kecamatan,” ungkapnya.
Baca juga:
Mohamad Ijudin Mendorong Kewirausahaan Digital dan Pembangunan Berkelanjutan di Ciamis
Pemberdayaan Ekonomi dan Pemuda
Selain itu, FKB akan menginisiasi FGD untuk mengumpulkan para pengusaha muda di Kabupaten Ciamis.
“Energi pengusaha muda ini harus dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi dan menanggulangi masalah pinjol,” kata Ijudin.
Ia juga mengajak berbagai unsur kepemudaan seperti Karang Taruna, KNPI, dan mahasiswa untuk duduk bersama dan mengeluarkan ide-ide guna menyelesaikan masalah ini.
Dengan menggabungkan penelitian mendalam, kolaborasi multi-sektor, dan pemberdayaan masyarakat, FKB berharap dapat mengambil langkah konkret dan efektif dalam melawan ancaman ini.***