Warga Cisaga Serbu GPM, Minyak Goreng dan Gula Laku Keras

Kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok dan membantu masyarakat menghadapi inflasi

Pj Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna memantau GPM di Cisaga. Foto: ProkopimCiamis
Pj Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna memantau GPM di Cisaga. Foto: ProkopimCiamis
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, Ciamis,- Pemkab Ciamis kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Alun-Alun Cisaga, Rabu (15/5/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok dan membantu masyarakat menghadapi inflasi.

banner 325x300

GPM merupakan kegiatan kolaborasi antara Pemkab Ciamis, Bapanas, DKPP Jabar dan beberapa pihak terkait lainnya.

Untuk memastikan GPM berjalan lancar, Pj Bupati Ciamis, Engkus Sutisna, memantau langsung kegiatan ini.

Pj Bupati Ciamis menyatakan bahwa kegiatan pasar murah ini bertujuan mengendalikan inflasi di Kabupaten Ciamis dan meringankan beban masyarakat yang daya belinya rendah.

Anggaran GPM berasal dari dekonsentrasi Badan Pangan Nasional (Bapanas), menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani inflasi.

Selain GPM, upaya menjaga ketersediaan dan harga pangan juga diwujudkan melalui Bazar Belanja Murah (BBM), sebuah inovasi dari TPID Kabupaten Ciamis.

Selama Januari hingga April, BBM telah diadakan di 14 kecamatan, memudahkan masyarakat memperoleh kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.

Baca juga:
202.693 KK di Ciamis Dapat CBP, Masing-Masing 10 Kg

Stok Beras Ciamis Aman

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, menjelaskan bahwa GPM akan dilakukan secara rutin di wilayah yang terindikasi mengalami inflasi tinggi.

“Gerakan pangan murah ini akan dilakukan rutin di wilayah-wilayah yang terindikasi inflasi tinggi. Biasanya, kita laksanakan dengan melibatkan kelompok-kelompok lokal,” ujar Slamet.

GPM bukan dilaksanakan karena kelangkaan bahan pangan, melainkan sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

“Ini bukan karena kelangkaan, tapi untuk menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat,” lanjutnya.

Slamet juga menegaskan bahwa harga bahan pokok, terutama beras, saat ini relatif stabil.

“Harga beras medium stabil di angka 12 ribu per kilogram. Kemarin, Pj Bupati bersama kami juga melakukan survei langsung ke Pasar Sindangkasih dan harga beras di sana pun sama,” katanya.

Menurut Slamet, stabilitas harga beras ini tidak lepas dari hasil panen yang melimpah.

“Panen kita sudah banyak, jadi harga beras tetap terjaga,” tambahnya.

Selain beras, GPM juga menyediakan berbagai komoditas seperti sayuran yang diambil dari petani lokal.

“Sayuran dan lainnya berasal dari petani lokal. Kita juga bekerja sama dengan Sub Terminal Agribisnis (STA) Panumbangan untuk mengakomodir suplai sayuran,” jelas Slamet.

Lebih lanjut, Slamet memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan dalam beberapa bulan ke depan, termasuk menghadapi Idul Adha, akan tetap aman.

“Prediksi kami, khususnya terkait beras, insya Allah aman untuk tiga bulan ke depan. Analisis ini berdasarkan laporan bulanan yang kami kirim ke Bupati,” ungkapnya.

Baca juga:
Pemkab Ciamis Kembali Gelar GPM, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Minyak Goreng dan Gula Pasir Laku Keras

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Ciamis, Dadan Suhendar, menambahkan bahwa berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, daging ayam, dan lainnya dijual dengan harga di bawah harga pasar.

Harga beras lokal adalah Rp 60 ribu untuk setiap kemasan 5 kilogram, sementara beras SPHP dijual seharga Rp 56 ribu per 5 kilogram.

Terigu dibanderol seharga Rp 11 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 14 ribu per liter, dan gula pasir seharga Rp 16.500 per kilogram.

Untuk telur ayam, harganya adalah Rp 28.000 per kilogram, sedangkan daging ayam dijual dengan harga Rp 32.000 per kilogram.

“Tadi yang paling banyak terjual minyak goreng dan gula pasir. Untuk beras tidak terlalu diburu karena sepertinya masyarakat masih punya stok beras usai panen kemarin,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dadan mengatakan bahwa petugas menerapkan pembatasan pembelian untuk pemerataan.

Setiap orang hanya boleh membeli dengan jumlah terbatas dari setiap produk.

“Kalau tidak dibatasi, takutnya ada yang gak kebagian,” ujarnya.

DPKP Ciamis merencanakan akan kembali menggelar GPM bulan Juni mendatang, saat hari jadi Kabupaten Ciamis.

Salah seorang warga Cisaga, Reni, mengaku terbantu dengan adanya GPM ini.

Menurutnya, kegiatan ini membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.

“Saya beli minyak, gula, terus sayur-sayuran. Kalo beras masih ada stok di rumah,” katanya.

Dia berharap DPKP Ciamis bisa kembali menggelar GPM di Cisaga.***

banner 325x300