BerandaPeristiwa, – Situs Jambansari, yang terletak di Jl. Raden A Kusumadiningrat No. 9, menyimpan kisah perjalanan seorang pemimpin yang berjasa besar dalam pembangunan dan perkembangan wilayah Ciamis, yang dulu dikenal sebagai Kadipaten Galuh.
Raden Adipati Aria Kusumadiningrat, yang dikenal sebagai Bupati Ciamis ke-16, memimpin wilayah ini dari tahun 1839 hingga 1886.
Di bawah kepemimpinannya, Kadipaten Galuh mengalami transformasi signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari agama, pembangunan, pendidikan, ekonomi, hingga pangan..
1. Penyebar Agama Islam
RAA Kusumadiningrat, merupakan salah satu alim ulama yang ikut andil dalam menyebarkan agama Islam di Kadipaten Galuh. Sekitar tahun 1800-an beliau sudah mulai memberikan dakwah tentang islam, salah satu buktinya adalah membangun Mesjid Kauman yang kini berganti nama menjadi Mesjid Agung.
2. Pembangunan Gedung-Gedung Penting
Di era kepemimpinannya, banyak gedung megah berdiri di pusat kota.
Beberapa di antaranya adalah Gedung DPRD, Gedung Negara, tangsi prajurit, kantor pos, kantor telegram, penjara, dan gedung sositeit.
Selain itu, RAA Kusumadiningrat juga membangun pasar dan alun-alun, menjadikan Ciamis sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial.
3. Peningkatan Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, RAA Kusumadiningrat mendirikan dua sekolah yang kini dikenal sebagai SMP 1 Ciamis dan sebuah sekolah di Kawali yang awalnya bernama The Holland of School.
Sekolah ini kemudian berubah menjadi Khautamaan Istri, sekolah khusus perempuan seperti Budiwisatri di Bandung, yang menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan bagi semua kalangan.
4. Pengembangan Ekonomi dan Infrastruktur
RAA Kusumadiningrat juga berjasa dalam bidang ekonomi dengan mendirikan lumbung padi di Rancah, Rajadesa, dan Lakbok. Selain itu, ia membangun sistem irigasi yang mengandalkan aliran air dari Sungai Citandui dan Sungai Cileeur, termasuk pembangunan Bendungan Nagawiru untuk mengairi sawah-sawah di daerah tersebut.
5. Inovasi di Bidang Pangan
Sebagai pelopor pangan, RAA Kusumadiningrat memperkenalkan Galendo, makanan khas yang terbuat dari sisa minyak kelapa.
Inovasi ini menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya lokal untuk kesejahteraan masyarakat.
Dan masih banyak lagi, yang menjadi inovasi dari Kanjeng Prebu semasa pemerintahannya.
“Saya berharap pemerintah bisa merayakan momentum-momentum penting seperti Hari Pendidikan, karena beliau juga merupakan instruktur pendidikan untuk menghormati dan mengengang jasa Kanjeng Prebu.” Ujar Nanang (09/05/2024)
Situs Jambansari bukan hanya tempat peristirahatan terakhir seorang pemimpin besar, tetapi juga simbol kebesaran dan warisan yang beliau tinggalkan.
Dengan mengunjungi situs ini, kita dapat belajar dan mengapresiasi sejarah serta kontribusi RAA Kusumadiningrat dalam membangun Ciamis yang kita kenal hari ini.
(Sinta)
sumber foto: https://dispar.ciamiskab.go.id/
