BerandaPeristiwa, Ciami,- Warga Dusun Bantarcaringin dan Dusun Panyingkiran mengadakan audiensi dengan pihak SPPBE milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas di aula Desa Ciharalang, Minggu (16/6/2024).
Pertemuan ini sebagai respon atas insiden ledakan di SPPBE pada Jumat (14/6/2024) yang menyebabkan dua warga mengalami luka bakar serius.
Warga berharap pertemuan ini dapat mendorong pihak SPPBE untuk lebih transparan dan bertanggung jawab dalam setiap aspek operasionalnya, termasuk dalam hal keselamatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Audiensi yang diinisiasi oleh pemerintah Desa Ciharalang bersama unsur Forkopimcam Cijeunjing dihadiri oleh owner SPPBE Warung Jeruk, H. Dede Yanah bersama Manager, Andri Somantri dan Kepala Operasional, Asep Nugraha serta elemen masyarakat di sekitar SPPBE.
Baca juga: Korban Dugaan Kebocoran Gas SPPBE Warung Jeruk Mengunakan BPJS PKH saat di UGD
SPPBE Warung Jeruk Dinilai Abaikan Tanggung Jawab Sosial kepada Warga
Ketua RT 25 RW 12 Dusun Bantarcaringin, Dini Miftahudin, mempertanyakan tanggung jawab sosial SPPBE kepada warga sekitar.
Menurutnya, sejak berdiri hingga saat ini, pihak SPPBE dianggap abai akan hal ini.
“Boro-boro CSR, di pemukiman warga sering bau gas menyengat juga pihak SPPBE seperti tidak peduli,” kata Dini.
Selain itu, Dini mengatakan, banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan diduga karena terlalu sering menghirup gas yang berasal dari SPPBE.
“Saya beberapa kali mencoba untuk komunikasi dengan pihak SPPBE tapi kata satpam selalu gak bisa. Baru kali ini saya bisa sampaikan unek-unek warga,” ucap Dini.
Ke depan, Dini meminta pihak SPPBE untuk lebih terbuka dengan masyarakat. Dia ingin komunikasi terjalin dengan baik.
“Jangan karena ada masalah baru mau komunikasi. Saya atas nama warga meminta sinergitas supaya bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Dini.
Lebih lanjut, Dini juga mempertanyakan jarak SPPBE dengan pemukiman warga yang menurutnya terlalu dekat.
“Jarak dari perusahaan ke pemukiman paling hanya sekitar 5-10 meter. Tolong dikaji ulang terkait perizinan,” tambah Dini.
Baca juga: Polisi Dalami Penyebab Ledakan di SPPBE Milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas
Walhi Jabar: SPPBE Harus Penuhi Tanggung Jawab Sosial kepada Warga
Dewan Daerah Walhi Jawa Barat, Turehan Ashuri, yang hadir dalam pertemuan ini menuntut agar pengusaha SPPBE melaksanakan kewajiban tanggung jawab sosial atas insiden ledakan di SPPBE.
“Termasuk hak masyarakat sekitar terkait dana sosial yang diterima juga tidak jelas, dan tidak ada kepastian angka dan peruntukan” tegas Turehan Ashuri.
Kemudian, kata Turehan, dari informasi masyarakat, banyak yang tidak dilibatkan dalam proses perizinan. Termasuk izin lingkungan, sehingga dampak dari operasional SPPBE tidak diketahui dan diantisipasi.
“Masyarakat berhak menggugat izin lingkungan sebelumnya dan itu bagian dari hak atas warga yang terdampak,” jelasnya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perizinan dan Dinas Lingkungan Hidup dapat mengkaji ulang perizinan SPPBE.
“Pemerintah harus mengkaji ulang perizinan dan melibatkan masyarakat sekitar dengan terbuka dan akuntabel, tak perlu ada yang ditutup-tutupi” lanjut Turehan Ashuri.
Baca juga: Ledakan di SPPBE Milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas: Warga Takut Insiden Terulang
Tanggapan SPPBE Warung Jeruk
Menanggapi hal ini, manager SPPBE Warung Jeruk, Andri Somantri, menyatakan akan berkoordinasi dengan owner dan tokoh masyarakat setempat terkait dana CSR.
“Untuk masalah CSR kita perlu berkomunikasi dulu dengan para owner kemudian dengan para tokoh masyarakat,” ujarnya.
Andri juga menegaskan bahwa pihak SPPBE telah menempuh regulasi perizinan sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk soal jarak SPPBE dengan pemukiman warga.
“Sudah sesuai peraturan, minimal radius 100 meter dari area steril bukan dari pagar pembatas,” jelas Andri.
Andri juga berjanji akan lebih baik dalam hal komunikasi dengan warga sekitar.
Sementara terkait penyebab ledakan, ia meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian.
“Saat ini masih dalam tahap investigasi dari pihak kepolisian. Kita tunggu hasilnya seperti apa,” tambah Andri.***