BerandaPeristiwa, Ciamis,- Proses impounding Bendungan Leuwikeris yang dijadwalkan berlangsung dari 15 Agustus hingga 15 Oktober 2024, dipastikan tidak akan mengganggu pasokan air ke wilayah pertanian di Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara, Ciamis.
Kebutuhan air di wilayah DI Lakbok Utara sangat krusial, mengingat usia tanaman padi di wilayah tersebut bervariasi. Mulai dari usia tanam 7 hingga 30 hari kemudian 30 hingga 50 hari, sehingga ketersediaan pasokan air sangat penting.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPRP Ciamis, Arie Syahriar, menegaskan bahwa kebutuhan air bagi pertanian di daerah tersebut aman selama masa impounding atau pengisian air pada struktur utama bendungan sebelum beroperasi.
“Debit air yang dibutuhkan oleh petani di Lakbok Utara akan tetap terpenuhi selama masa impounding, dengan menggunakan skema pengaturan debit air yang telah direncanakan oleh BBWS Citanduy,” ungkap Arie, Senin (12/8/2024) di ruang kerjanya.
Menurut Arie, sesuai skema yang dibuat oleh BBWS Citanduy, air dari Sungai Citanduy yang dibendung akan dipompa kembali ke sungai tersebut menggunakan mobile pump milik BBWS.
“Air yang dipompa ini akan mengalir kembali ke badan utama Sungai Citanduy, bertemu dengan Sungai Cimuntur di wilayah Patimuan Karangkamulyan, dan terus mengalir hingga ke Bendung Pataruman atau Dobo,” jelasnya.
Baca juga: Impounding Bendungan Leuwikeris Akan Segera Dimulai
Bendung Pataruman atau Dobo ini nantinya akan menyuplai air untuk PDAM Kota Banjar serta memenuhi kebutuhan irigasi DI Lakbok Utara, yang mencakup Kecamatan Purwodadi dan Lakbok.
“Skema ini telah dibahas dalam rapat pada hari Jum’at 9 Agustus 2024 yang dihadiri unsur Bappeda, Dinas PUPRP, Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan, BPP Lakbok serta Pelaksana Teknis Bendungan Leuwikeris BBWS Citanduy,” lanjut Arie.
Kemudian, Arie menuturkan, debit air yang dibutuhkan untuk mengairi daerah pertanian di DI Lakbok Utara adalah 5 meter kubik per detik.
Dengan skema ini, BBWS mengklaim bisa menghasilkan debit air yang melebihi kebutuhan tersebut.
Arie juga menambahkan bahwa mendekatnya musim hujan di akhir Agustus hingga Desember, sesuai informasi dari BMKG, juga akan mendukung kelancaran skema ini.
Untuk itu, ia berharap para petani di Lakbok Utara tidak perlu khawatir mengenai pasokan air selama masa impounding Bendungan Leuwikeris.
“Apabila skema yang telah direncanakan mengalami kendala atau tidak berjalan semestinya, maka akan dilaksanakan langkah awal dengan sistem bagi air,” jelas Arie.***