CIAMIS,- Festival Budaya Kampung Lebak 2025 sukses digelar dengan meriah pada Minggu (2/2/2025) di Kampung Kerukunan Ciamis.
Festival Budaya Kampung Lebak 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol harmoni dalam keberagaman masyarakat Ciamis.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Festival ini menjadi bukti nyata bahwa Imlek bukan hanya milik komunitas Tionghoa, tetapi juga bisa dirayakan bersama oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.
Kampung Kerukunan yang menjadi lokasi acara dihiasi lampion merah, ornamen khas Imlek, serta dekorasi meriah di halaman Gereja Katolik St. Yohanes.
“Ini lebih dari sekadar perayaan. Kampung Kerukunan punya masjid, gereja, dan kelenteng yang berdiri berdampingan. Festival ini adalah bukti bahwa perbedaan itu bisa dirayakan bersama,” ujar Kabid Kebudayaan Disbudpora Ciamis, Muharam Ajazuli.
Menurutnya, acara ini tidak hanya menampilkan seni dan budaya, tetapi juga menjadi ajang berbagi kebahagiaan antarwarga.
Kesenian Tradisional Berpadu dengan Budaya Tionghoa
Festival Budaya Kampung Lebak 2025 menampilkan berbagai pertunjukan seni. Barongsai dan naga liong menjadi tontonan yang paling dinantikan.
Gerakan lincah barongsai dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif, sementara tarian naga panjang melambangkan kebijaksanaan serta kemakmuran.
Selain budaya Tionghoa, festival ini juga menghadirkan kekayaan seni lokal. Kolaborasi gamelan Ki Pamanah Rasa dan angklung Silih Asih St. Yohanes sukses membuat penonton bergoyang.
Lagu-lagu pop hingga dangdut dikemas dengan sentuhan tradisional, menciptakan harmoni yang nyaman di telinga.
Ketua pelaksana acara, Billy Sutanto, mengungkapkan bahwa festival ini sudah dinantikan masyarakat sejak lama.
“Terakhir kali diadakan di Kampung Lebak itu tahun 2023, lalu 2024 kami pindah lokasi. Tahun ini kami kembali ke sini karena masyarakat memang merindukannya,” jelas Billy.
Ia juga menambahkan bahwa festival ini menghadirkan berbagai kesenian daerah seperti Jaipong, marawis Al Mujahidin, kosidahan, serta kaulinan baheula dari Sakola Motekar.
“Semoga kerukunan umat beragama tetap terjaga, dan kebudayaan yang sudah ada sejak lama bisa terus dilestarikan untuk anak cucu kita,” tambahnya.
Jajan di Bazar UMKM Sambil Nikmati Pertunjukan
Selain pertunjukan seni, festival ini juga menjadi ajang bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka. Sepanjang area acara, bazar kuliner menyajikan aneka makanan khas yang menggugah selera.
“UMKM lokal kami beri kesempatan untuk ikut serta. Mereka yang sehari-hari berjualan makanan ringan boleh berpartisipasi di sini,” kata Billy.
Tidak hanya itu, panitia juga menyediakan sembako murah bagi warga sekitar. Paket sembako dijual dengan harga lebih terjangkau dibanding harga pasaran.
Dengan antusiasme yang luar biasa, Festival Budaya Kampung Lebak 2025 diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang terus mempererat persatuan masyarakat Ciamis.***
Views: 8