BerandaPeristiwa, Ciamis,- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ciamis akan menjalankan pengawasan ketat terhadap proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih yang akan dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) mulai 24 Juni hingga 25 Juli 2024.
Ketua Bawaslu Ciamis, Jajang Miftahudin, mengungkapkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengawasi proses ini.
“Langkah pertama adalah pencegahan. Kami telah menyampaikan himbauan ke KPU agar merekrut Pantarlih sesuai prosedur dan memastikan Pantarlih bekerja sesuai regulasi,” ungkap Jajang, Senin (24/6/2024).
Langkah kedua, dalam proses pengawasan, Jajang mengatakan jika telah menginstruksikan kepada jajaran Panwascam dan PKD untuk melakukan pengawasan langsung dan melaporkan hasil pengawasannya kepada Bawaslu secara berkala.
Baca juga: 3.873 Pantarlih se Kabupaten Ciamis Mulai Coklit Door-to-Door
Kemudian, Jajang menekankan pentingnya Pantarlih mendatangi rumah warga dan menempel stiker di rumah yang telah dicoklit.
Dia juga mengingatkan Pantarlih untuk mencatat identitas penduduk yang belum dikenali agar mendapatkan hak pilihnya jika memenuhi syarat.
“Kami tidak ingin ada Pantarlih yang melimpahkan pekerjaannya kepada pihak lain,” tegas Jajang.
Untuk memastikan Pantarlih menjalankan tugas coklit sesuai dengan peraturan, Bawaslu akan melakukan pengawasan langsung dan memantau progress harian Pantarlih.
“Bawaslu juga akan melakukan semacam uji petik untuk memastikan Pantarlih di lapangan bekerja sesuai peraturan yang berlaku,” jelas Jajang.
Dalam menangani laporan atau temuan terkait ketidaksesuaian data pemilih, Jajang menjelaskan bahwa Bawaslu dan jajaran akan menuliskan laporan hasil pengawasan (LHP) yang akan disampaikan ke KPU melalui saran perbaikan untuk ditindaklanjuti.
“Kami akan terus memantau proses ini dan memastikan setiap ketidaksesuaian ditangani dengan cepat dan tepat,” tambahnya.
Partisipasi masyarakat juga dinilai sangat penting dalam proses coklit ini.
“Partisipasi masyarakat tentu sangat besar. Tidak akan mungkin ada pemilu tanpa adanya pemilih. Suksesnya pemilu atau pemilihan tergantung pada tiga unsur: penyelenggara pemilu, peserta pemilu, dan pemilih,” lanjut Jajang.
Jajang juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi Bawaslu dalam memastikan akurasi dan validitas data pemilih.
“Tantangan utama kami adalah minimnya personil pengawas pemilu. Saat ini, di tataran paling bawah, hanya ada satu orang Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) untuk setiap TPS yang jumlahnya jauh lebih banyak,” ujarnya.
Dengan pengawasan yang ketat dan kerja sama semua pihak, Bawaslu Ciamis berharap proses coklit dapat berjalan lancar dan menghasilkan data pemilih yang akurat untuk Pilkada Ciamis 2024.***
