Galuh Ethnic Carnival 2025, Panggung Budaya Tatar Galuh yang Terus Hidup

Iringan musik, tarian, hingga ragam seni pertunjukan tradisional menghidupkan kembali kekayaan budaya Tatar Galuh yang diwariskan turun-temurun

Galuh Ethnic Carnival 2025, Panggung Budaya Tatar Galuh yang Terus Hidup. (Foto: Ist)
Galuh Ethnic Carnival 2025, Panggung Budaya Tatar Galuh yang Terus Hidup. (Foto: Ist)
banner 120x600
banner 468x60

Ciamis, Berandaperistiwa.com,- Ribuan warga tumpah ruah memenuhi ruas-ruas jalan utama di Ciamis, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025). Mereka menyambut kemeriahan Galuh Ethnic Carnival (GEC) 2025, puncak perayaan Hari Jadi ke-383 Kabupaten Ciamis.

Sejak pagi, arak-arakan berwarna-warni mulai bergerak menyusuri rute karnaval.

banner 325x300

Iringan musik, tarian, hingga ragam seni pertunjukan tradisional menghidupkan kembali kekayaan budaya Tatar Galuh yang diwariskan turun-temurun.

Tak sekadar parade, GEC 2025 menjadi panggung akbar bagi kesenian khas Ciamis.

Setiap penampilan membawa narasi sejarah, legenda, serta identitas budaya yang terpelihara di tengah perkembangan zaman.

”GEC adalah panggung besar yang mempertemukan tradisi dengan inovasi. Ini adalah bentuk nyata kecintaan kita pada budaya,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Ciamis, Dadang Darmawan.

Atraksi Budaya Bernapas Lokal

Deretan penampilan memukau tersaji sepanjang karnaval.

Gema Galuh Marching Band membuka iring-iringan dengan dentuman ritme semangat, dilanjutkan dengan kehadiran Cosplay Ciung Wanara Kawali yang mengangkat legenda lokal dengan pendekatan visual modern.

Penonton pun dibuat terpukau oleh kehadiran Bebegig Baladewa Sukamantri, Wayang Landung, Munding Ki Bowang, hingga Buta Kararas Panjalu.

Masing-masing tampil dengan keunikan artistik yang mencerminkan kekayaan ragam budaya di tiap-tiap kecamatan.

Nuansa eksotis semakin terasa lewat penampilan Barongan dari Purwadadi dan Mabokuy Rajadesa.

Setiap elemen membawa warna khasnya masing-masing, memperkaya atmosfer perayaan yang berlangsung meriah.

Kolaborasi Antardaerah

Tidak hanya dari Ciamis, Galuh Ethnic Carnival 2025 juga diramaikan oleh partisipasi komunitas seni dari luar daerah.

Penampilan Dodombaan dari Garut, Genjring Kreasi DNR dari Kuningan, serta Genye dari Purwakarta memperluas spektrum budaya yang dihadirkan dalam perayaan ini.

Kolaborasi ini, menurut Dadang Darmawan, merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem budaya secara inklusif.

“Kegiatan ini bukan semata hiburan tahunan, tetapi bagian dari strategi pemajuan kebudayaan berkelanjutan, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017,” jelasnya.

Menyusuri Jantung Kota

Rute GEC 2025 membentang mulai dari Kantor Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Ciamis.

Peserta karnaval melintasi sejumlah ruas utama, di antaranya RS Permata Bunda, Pasar Subuh, Stadion Galuh, Jalan Cokroaminoto, Toserba Yogya, hingga Jalan Tentara Pelajar.

Arak-arakan akhirnya bermuara di Halaman Pendopo Bupati Ciamis, tempat Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekda Ciamis, kepala SKPD, serta ribuan warga menanti puncak penampilan dari berbagai kelompok seni.

Budaya yang Terus Berkembang

Galuh Ethnic Carnival bukan sekadar seremoni tahunan. Ia menjadi cermin keteguhan masyarakat Ciamis dalam menjaga dan merawat akar budaya di tengah laju modernitas.

Lebih dari itu, GEC 2025 menunjukkan bahwa warisan budaya bukanlah peninggalan masa lampau yang membeku, melainkan kekayaan hidup yang terus tumbuh, beradaptasi, dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Tatar Galuh hari ini.***

Views: 5

Views: 5

banner 325x300