Ledakan di SPPBE Milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas: Warga Takut Insiden Terulang

Warga sekitar SPPBE Warung Jeruk kini dihantui ketakutan akan kejadian serupa di masa mendatang. Mereka berharap pihak SPPBE segera melakukan perbaikan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, mereka juga meminta agar standar keamanan di area SPPBE ditingkatkan

SPPBE milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas di jalan lingkar selatan Desa Ciharalang Kabupatem Ciamis. Foto: Febri/berandaperistiwa
SPPBE milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas di jalan lingkar selatan Desa Ciharalang Kabupatem Ciamis. Foto: Febri/berandaperistiwa
banner 120x600
banner 468x60

BerandaPeristiwa, Ciamis,- Meledaknya Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas di Desa Ciharalang, Ciamis, pada Jumat (14/6/2024) pagi, menyisakan ketakutan bagi warga sekitar.

Insiden ini menyebabkan dua warga mengalami luka bakar serius.

banner 325x300

Ledakan yang terjadi sekitar pukul 08.15 WIB ini diduga berasal dari saluran pembuangan limbah SPPBE milik PT. Warung Jeruk Sumber Gas.

Warga sekitar SPPBE Warung Jeruk kini dihantui ketakutan akan kejadian serupa di masa mendatang.

Mereka berharap pihak SPPBE segera melakukan perbaikan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Selain itu, mereka juga meminta agar standar keamanan di area SPPBE ditingkatkan.

Baca juga: Dua orang Warga Ciharalang Terbakar di Kebun, Diduga Pembuangan Limbah SPPBE Bocor

Warga Mengira Gempa Bumi, Ternyata SPPBE Warung Jeruk Meledak

Menurut warga, ledakan terdengar hingga radius 1 kilometer dan sangat keras, terjadi dua kali.

“Saya dengar sendiri ledakannya sangat kencang, dua kali. Kebetulan saya tinggal persis di belakang SPPBE,” ungkap Maman Suryaman, Ketua RT setempat.

Setelah ledakan, bola api merah besar dan kepulan asap membumbung tinggi di langit Dusun Bantarcaringin Ciharalang, menambah kepanikan warga.

“Warga sekitar jadi takut. Mohon untuk pemilik SPPBE diperbaiki, agar tidak ada kejadian serupa yang dapat merugikan warga maupun perusahaan,” tambah Maman.

Sebelum ledakan terjadi, warga sempat mencium bau gas yang menyengat sekitar pukul 06.00 WIB dan mendengar suara mendesis dari arah belakang gudang SPPBE.

“Sebelum tercium bau gas, ada satu mobil yang terlihat parkir di halaman belakang SPPBE. Mungkin buangan dari mobil itu yang menyebabkan kebakaran, karena titik api terbesar ada di bagian pembuangan limbah,” jelas Maman.

Korban pertama, Karman (81), warga Dusun Bantarcaringin RT 025 RW 012 Desa Ciharalang, mengalami luka bakar serius dan dilarikan ke RSUD Ciamis.

Korban kedua, Nanang (45), juga dari Dusun Bantarcaringin, dirawat di RS Permata Bunda Ciamis.

Kedua korban mengalami luka bakar serius dan saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit masing-masing.

Nur, cucu dari korban Karman, mengatakan bahwa kakeknya saat kejadian tengah mencangkul dan membersihkan kebun di belakang persis SPPBE. Tidak melakukan pembakaran apa-apa.

“Kakek saya lagi nyangkul sambil bersihin kebun. Usai ledakan, kakek pulang sambil bilang, ‘kok muka saya panas ya’,” cerita Nur menirukan kakeknya.

Akibat terkena jilatan lidah api, lanjut Nur, baju dan peci kakeknya sampai terbakar.

Nur juga mengatakan, saat kejadian dirinya sedang di rumah bersiap ke pengajian rutin tiap hari Jumat.

“Getaran akibat ledakan sangat keras, saya kira awalnya ada gempa, bukan SPPBE yang meledak,” tambah Nur.

Ajat, warga lainnya, menambahkan bahwa bau gas menyengat telah tercium sejak lama, namun warga tidak berani mengonfirmasi ke pihak SPPBE.

“Seminggu sebelum kejadian, warga sekitar mencium bau menyengat gas hampir tiap hari. Setelah api menyambar, mobil yang diduga membuang gas langsung pergi,” ucapnya.

Baca juga: Korban Ledakan SPPBE Warung Jeruk Mengaku Tidak Melakukan Pembakaran Sampah di Dekat SPPBE

Tanggapan Pihak SPPBE

Sementara itu, Manager SPPBE Warung Jeruk, Andri Somantri, menyatakan bahwa korban telah ditangani di RSUD Ciamis dan RS Permata Bunda.

“Untuk lokasi kebakaran bukan tanah milik SPPBE melainkan tanah di luar area kami, api juga dari luar bukan dari dalam,” ujarnya.

Dia mengatakan bahwa SPPBE akan melakukan evaluasi dengan menurunkan ahli.

“Kami belum tahu pasti apakah titik api bermula dari mobil tersebut atau dari luar, tapi kemungkinan dari luar. Untuk ke depannya, kami akan melarang pekerja untuk melakukan perbaikan kendaraan di bagian atas area SPPBE demi keamanan,” tandas Andri.***

banner 325x300