CIAMIS,- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ciamis resmi diluncurkan pada Senin (13/1/2024).
Kecamatan Banjarsari menjadi lokasi pertama implementasi program Makan Bergizi Gratis di Ciamis.
Program unggulan Presiden Prabowo ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi siswa dan masyarakat.
Peluncuran ini dipantau langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Budi Waluya, bersama Dandim 0613 Ciamis, Forkopimda, dan sejumlah kepala OPD.
Mereka meninjau langsung pelaksanaan program di beberapa sekolah, seperti TK Merpati, SDN 1 Banjarsari, MTsN 10 Ciamis, dan SMK Siliwangi.
Sebanyak 3.500 penerima manfaat, mulai dari siswa PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui, menjadi sasaran program MBG tahap pertama di Ciamis.
Distribusi makanan dilakukan melalui dapur sehat Satuan Pelayanan Program Pangan Gizi (SPPG) di Dusun Kedungkendal, Desa Sindangsari, Kecamatan Banjarsari.
Dapur sehat ini dikelola oleh Yayasan Alhikmah Annawawi Banjarsari, yang merupakan mitra dari BGN.
Sebanyak lima puluh orang terlibat dalam operasional dapur sehat ini, termasuk kepala SPPG, ahli gizi, dan pengawas keuangan yang dikirim langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sementara 47 lainnya adalah relawan yang berasal dari masyarakat sekitar.
Menu yang disediakan terdiri dari nasi putih, ayam goreng, tumis buncis, wortel tahu, dan buah jeruk. Menurut informasi, menu akan berbeda setiap harinya sesuai dengan saran ahli gizi.
Pj Bupati Ciamis berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah.
“Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya anak-anak usia sekolah dan balita. Kami harap pelaksanaannya berkelanjutan dan membawa manfaat positif,” kata Budi Waluya.
Dandim 0613 Ciamis, Afiid Cahyono, menegaskan program MBG akan berlangsung setiap hari, Senin hingga Jumat, untuk siswa. Sementara itu, segmen posyandu yang mencakup ibu hamil dan menyusui akan mendapatkan layanan dua kali sehari.
Lebih lanjut, Afiid menjelaskan ada tiga mekanisme operasional yang digunakan Badan Gizi Nasional (BGN).
Mekanisme pertama, BGN bekerjasama dengan instansi. Instansi itu boleh pemerintah daerah, boleh TNI, boleh Polri dan sebagainya.
“Tetapi sampai saat ini mekanisme satu belum digunakan,” lanjut Afiid.
Kemudian mekanisme dua adalah mekanisme yang dioperasionalkan langsung oleh BGN. Dalam artian, BGN akan membeli tanah sendiri, membangun dapur sendiri dan mengoperasionalkan sendiri.
Pada mekanisme ketiga, BGN bekerja sama dengan mitra yang bertanggung jawab dalam penyediaan dapur, perlengkapan, dan operasional.
Mitra tersebut akan menjalankan tugasnya berdasarkan kerja sama dengan BGN, sementara BGN akan menanggung biaya, termasuk sewa tempat dan kebutuhan operasional.
“Dan mekanisme yang berjalan seperti sekarang yang kita sedang nikmati adalah mekanisme yang ketiga,” jelas Afiid.
Ke depan, empat dapur sehat tambahan sedang dalam tahap pembangunan dan diharapkan segera operasional untuk memperluas cakupan program.
“Insya alloh dua minggu lagi, dapur sehat di Kecamatan Ciamis bisa beroperasi. Masih dengan mekanisme ketiga, melalui mitra BGN,” tambah Afiid.
Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Alhikmah Annawi Kiki Noor Arifin mengatakan jika pihaknya telah melalui mekanisme sesuai aturan BGN untuk menjadi mitra.
Selain itu, selama dua bulan terakhir pihaknya juga telah mendapatkan pelatihan untuk menyiapkan dapur sehat ini.
“Termasuk pelatihan food handler dan pelatiham menggunakan APAR. Alhamdulillah tanggal 13 Januari ini bisa beroperasi. Kapasitas dapur sehat ini 3.500 porsi setiap hari,” jelas Kiki.***
Views: 5
