Yayasan Asta Mekar Gelar Pagelaran Musik Terapi “Laras Jiwa” untuk Kesehatan Mental

Yayasan Asta Mekar Gelar Pagelaran Musik Terapi “Laras Jiwa” untuk Kesehatan Mental. (Foto: Ist)
Yayasan Asta Mekar Gelar Pagelaran Musik Terapi “Laras Jiwa” untuk Kesehatan Mental. (Foto: Ist)
banner 120x600
banner 468x60

 

Tasikmalaya, Beranda Peristiwa – Yayasan Sanggar Seni Astamekar sukses menyelenggarakan Pagelaran Terapi Musik bertajuk “Laras Jiwa” yang bertempat di Shelter Galunggung kawasan wisata Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu 9 Juli 2025 lalu.

banner 325x300

Acara ini diikuti oleh 47 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Siliwangi yang sebelumnya telah menjalani pemeriksaan tingkat kecemasan melalui metode Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7), dan diklasifikasikan ke dalam kategori kecemasan sedang, hingga berat.

Kegiatan ini memadukan suara musik tradisional dengan kesegaran alam untuk menciptakan pengalaman terapeutik yang menyentuh aspek emosional dan spiritual peserta.

Terapi musik ini tidak sekadar hiburan, melainkan dirancang secara khusus sebagai pendekatan pemulihan psikologis yang terukur dan berbasis budaya lokal.

“Kami percaya bahwa musik tradisi bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga bisa menjadi media penyembuhan jiwa,” ujar Tomi Ahmad Saputra, Pembina Yayasan Astamekar, Senin (14/7/2025).

Pagelaran “Laras Jiwa” terinspirasi dari praktik penyembuhan tradisional yang dilakukan oleh Abah Oman, seorang maestro Calung Tarawangsa dari Desa Cigelap, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Abah Oman memainkan Calung Tarawangsa di hadapan seorang tetangga yang sakit dan tidak kunjung sembuh meski telah mendapat pengobatan medis. Setelah ritual dengan istilah “Meuncit Tarawangsa” – memainkan musik secara khusus di hadapan pasien – kondisi orang tersebut membaik dan akhirnya pulih.

Praktik ini menjadi inspirasi dasar pengembangan musik terapi oleh Yayasan Asta Mekar sebagai pendekatan alternatif yang berbasis pada kearifan lokal yang bertajuk “Musik Terapi Laras Jiwa”.

Sebelum pagelaran, telah diselenggarakan workshop persiapan yang menghadirkan para ahli lintas disiplin: akademisi musik, komposer, psikiater, dan dokter neurologi.

Mereka merancang struktur musik dan terapi yang berpijak pada filosofi Sunda Opat Kalima Pancer, yaitu pandangan hidup tentang keseimbangan antara unsur alam (tanah, air, cahaya, udara) dan keseimbangan diri.

Rangkaian terapi melibatkan beberapa tahapan ritual alami, di antaranya:

• Nyeker (Earthing) : Berjalan tanpa alas kaki untuk menghubungkan diri dengan bumi

• Susuci : Penyucian pancaindra menggunakan air

• Nyeuseup Jagat : Latihan pernapasan untuk ketenangan

• Rasukma : Penyerapan energi matahari untuk keseimbangan jiwa dan raga

• Hipnoterapi : Penguatan sugesti positif melalui afirmasi dan narasi terpandu

Dalam inti pagelaran, empat karya musik tradisional disajikan menggunakan laras Madenda, Salendro, Degung, dan Lindu.

Masing-masing laras merepresentasikan unsur dan fungsi opat kalima pancer :

• Madenda (Unsur Tanah): Untuk Pelepasan kesedihan dan beban masa lalu

• Salendro (Unsur Air): Menjaga ketenangan dan kebahagiaan

• Degung (Unsur Cahaya): Menumbuhkan semangat dan harapan

• Lindu (Unsur Udara): Menyemai rasa syukur dan kedamaian

Pancer itu sendiri merupakan manusia nya itu sendiri.

Pagelaran ini menggunakan pendekatan “Metode Senyap”, yakni tanpa pengeras suara.

Peserta mendengarkan musik secara personal menggunakan headphone untuk meningkatkan fokus, meminimalkan distraksi, dan memperkuat sugesti positif melalui musik dan narasi hipnoterapi.

Para peserta mengaku merasakan efek relaksasi, ketenangan,  kejernihan emosional dan terlepasnya kesedihan setelah mengikuti seluruh rangkaian terapi, tutur Elva sebagai peserta.

Kegiatan ini dinilai sebagai pendekatan baru yang menyatukan ilmu, seni, dan tradisi untuk pemulihan mental yang holistik.

Dengan pagelaran ini, Yayasan Asta Mekar berharap dapat membuka jalan bagi musik tradisional bahawa kesenian tradisional itu bermanfaat bagi kesehatan mental atau jiwa manusia.***

Views: 14

Views: 2

banner 325x300

Tinggalkan Balasan