KOTA BANJAR,- Pihak PT Layo Kota Banjar memberikan klarifikasi terkait keluhan warga Lingkungan Tanjungsukur RT 004 RW 017, Kelurahan Hegarsari, Kota Banjar, mengenai debu serbuk kayu yang sempat mencemari lingkungan sekitar pabrik.
Masalah ini pertama kali mencuat setelah beberapa warga melaporkan adanya debu serbuk kayu yang menempel di kendaraan dan permukaan rumah mereka.
Polusi ini diduga berasal dari limbah pengolahan kayu di PT Layo. Salah satu warga bahkan sempat mangabadikan kejadian ini menggunakan gawai. Video memperlihatkan kendaraannya tertutup debu serbuk kayu hanya dalam semalam.
“Ini gimana ini, coba ini serbuknya kaya begini pak bos. Nih, coba perhatiin nih mobil saya penuh serbuk, waduh kacau nih. Hanya ini satu malam,” ujarnya.
Perwakilan dari PT Layo Kota Banjar, Dadan, menjelaskan bahwa masalah ini terjadi akibat kebocoran filter pada sistem produksi pabrik. Namun, ia memastikan bahwa kebocoran tersebut telah ditangani dengan cepat.
“Benar, dua hari ke belakang, kira-kira subuh, sempat ada kebocoran. Tapi, kami langsung memperbaikinya saat itu juga. Dalam enam bulan terakhir, kejadian serupa pernah terjadi sebanyak dua kali. Namun, setiap kali ada laporan, kami selalu bergerak cepat untuk memperbaikinya,” ujar Dadan, Rabu (22/1/2025) via WhatsApp.
Ia menambahkan, perusahaan selalu berupaya meminimalkan dampak operasional terhadap lingkungan sekitar.
“Kami menyadari pentingnya menjaga kenyamanan dan kesehatan warga. Oleh karena itu, sistem pengawasan kami akan terus ditingkatkan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.
Selain itu, Dadan menyampaikan bahwa PT Layo terbuka terhadap masukan dari warga untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan dan komunitas setempat.
“Kami siap berdiskusi dan mencari solusi bersama, termasuk meningkatkan sistem filtrasi yang ada. Hal ini adalah tanggung jawab kami sebagai bagian dari masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dadan menegaskan kembali komitmen PT Layo dalam menjaga kualitas udara di lingkungan sekitar pabrik.
“Kami tidak hanya fokus pada produktivitas, tapi juga memastikan bahwa masyarakat di sekitar pabrik merasa aman dan nyaman,” tegasnya.
Di sisi lain, warga setempat mengapresiasi respons cepat dari pihak PT Layo, meskipun mereka tetap berharap langkah pencegahan lebih optimal.
Meski tidak terjadi setiap hari, momen “hujan debu serbuk kayu” ini membuat warga khawatir, terutama terhadap dampaknya bagi kesehatan anak-anak.
“Kadang, debu ini terasa lebih banyak ketika produksi sedang sibuk. Tapi kalau ada laporan, pihak pabrik langsung merespons, dan itu kami hargai. Harapannya, ke depan polusi bisa diminimalkan,” ujar warga tersebut.
Warga juga berharap pemerintah setempat dapat turut mengawasi dan memfasilitasi solusi yang lebih efektif.
Langkah mediasi antara perusahaan dan masyarakat dinilai penting untuk memastikan keseimbangan antara keberlangsungan operasional pabrik dan kenyamanan warga sekitar.***
Views: 14