Anggaran Disdikbud Kota Banjar Kena Pangkas Rp2,7 M, Program Prioritas Tetap Jalan

Berdaya Didik, Rehabilitasi Infrastruktur hingga Penguatan Karakter dan Agama Siap Dijalankan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar H. Kaswad. (Foto: Abid/berandaperistiwa.com)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar H. Kaswad. (Foto: Abid/berandaperistiwa.com)
banner 120x600
banner 468x60

Kota Banjar, Berandaperistiwa.com,- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, H. Kaswad, menyampaikan bahwa anggaran Disdikbud terkena efisiensi sebesar Rp2,7 miliar.

Meski demikian, ia memastikan bahwa efisiensi anggaran tersebut tidak akan berdampak pada penurunan kualitas layanan pendidikan di Kota Banjar.

banner 325x300

Kaswad juga menegaskan bahwa Disdikbud Kota Banjar telah menyiapkan berbagai program prioritas untuk mengoptimalkan penggunaan dana realokasi hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

“Untuk besaran dana realokasi efisiensi, kami masih menunggu arahan TAPD, karena masih pembahasan bersama wali kota dan wakil. Namun ada beberapa program prioritas yang telah kami siapkan,” katanya, Rabu (16/4/2025).

Berdaya Didik

Salah satu program utama yang masuk skema prioritas adalah Berdaya Didik, program unggulan dari Wali Kota Banjar di bidang pendidikan.

Melalui program ini, pemerintah menargetkan bantuan pendidikan untuk 1.000 siswa SMP dengan nominal Rp1 juta per siswa, dan 1.000 siswa SD dengan nominal Rp500 ribu per siswa.

“Jadi total ada 2.000 siswa dari SD dan SMP yang jadi prioritas bantuan,” jelas Kaswad.

Selain program Berdaya Didik, Disdikbud juga memprioritaskan rehabilitasi infrastruktur sekolah yang kondisinya sudah mendesak.

Penguatan Karakter dan Agama

Prioritas lainnya adalah penguatan karakter siswa, terutama dalam pendidikan agama.

“Kami berkomitmen membebaskan siswa di Kota Banjar dari buta huruf Al-Qur’an,” tegas Kaswad.

Sebagai bagian dari penguatan karakter, Disdikbud akan mendatangkan guru khusus dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengajar baca tulis Al-Qur’an bagi siswa kelas 5 SD.

Sementara untuk siswa non-muslim, pendidikan keagamaan akan diarahkan ke rumah ibadah sesuai agama masing-masing.

Kaswad juga menyebutkan program Semesta (Sepuluh Menit Siswa Tahfidz Al-Qur’an) yang sudah berjalan.

Dalam program ini, siswa muslim memulai hari dengan shalat dhuha, membaca dan menghafal Al-Qur’an, sementara siswa non-muslim diminta menghafal kitab suci sesuai agamanya.

Efisiensi Tak Ganggu Layanan

Kaswad memastikan, meskipun ada efisiensi anggaran, tidak akan ada pengurangan kualitas layanan pendidikan.

Justru, efisiensi ini menjadi momentum untuk mengarahkan dana ke program-program yang lebih berdampak langsung bagi siswa dan masyarakat.

“Kami pastikan semua anak Banjar punya hak yang sama untuk sekolah. Dukungan karakter dan akhlak juga kami perkuat, karena itu bekal penting untuk masa depan mereka,” pungkasnya.***

Views: 6

Views: 6

banner 325x300

Tinggalkan Balasan