Kota Banjar,- Dana infak yang dikumpulkan BAZNAS Kota Banjar selama tahun 2024 tembus Rp1,2 miliar lebih.
Jumlah ini melonjak drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata hanya menyentuh angka Rp300–500 juta.
Inovasi Digital Fundraising
Menurut Divisi Pengumpulan dan Pelayanan BAZNAS Kota Banjar, Didang Abdul Basyr, peningkatan signifikan ini didorong oleh strategi digital fundraising yang agresif.
BAZNAS Kota Banjar melakukan kampanye melalui media sosial, WhatsApp blast, hingga iklan berbayar di Google dan Meta.
“Biasanya kita hanya kumpulkan Rp 300–500 juta per tahun. Sekarang bisa tembus Rp 1,2 miliar lebih. Itu karena bantuan dari kanal digital,” ungkap Didang, Jumat (11/4/2025).
Platform digital menjadi pendorong utama peningkatan infak.
Salah satunya diketahui mengenal program infak setelah melihat konten di TikTok dan Instagram.
Didang menyebut bahwa para donatur berasal dari ASN, individu, serta para aghniya.
“Ada juga dari luar Kota Banjar namun memiliki koneksi emosional karena keluarganya tinggal di wilayah ini,” tambahnya.
Zakat Capai Rp 8 Miliar, Melebihi Target 2024
Tidak hanya infak, dana zakat yang dihimpun juga melampaui target.
Dari target Rp 7,75 miliar, BAZNAS Kota Banjar berhasil mengumpulkan Rp8 miliar lebih.
Zakat ini diperoleh dari aparatur sipil negara (ASN), masyarakat umum, serta sektor ritel.
“Untuk zakat, kontribusi terbesar tetap dari ASN. Namun kami berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat umum melalui program digital,” tambah Didang.
BAZNAS Kota Banjar menargetkan pengumpulan zakat tahun 2025 sebesar Rp 7,85 miliar sesuai dengan RKP, sementara infak tidak memiliki target khusus karena bersifat sukarela.
Meski begitu, tren positif sejak 2022 menunjukkan potensi peningkatan terus berlanjut.
Distribusi Dana ZIS: Beasiswa hingga Bantuan Usaha Kecil
Lebih lanjut, Didang menjelaskan, dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang berhasil dikumpulkan sudah dialokasikan untuk berbagai kepentingan sosial masyarakat.
Penyaluran mencakup lima bidang utama: ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, serta dakwah dan advokasi.
Di bidang pendidikan, BAZNAS Banjar memiliki program Beasiswa ABATASA (Ambil Bersama Tanpa Siswa), yang ditujukan untuk siswa kurang mampu mulai dari jenjang SD hingga SLB.
Bantuan ini meliputi pembiayaan sekolah dan perlengkapan belajar.
Sementara itu, di sektor ekonomi, BAZNAS Banjar mengalokasikan dana untuk program bantuan modal usaha kecil.
Sebanyak 1.652 pedagang kecil di Kota Banjar telah menerima manfaat dari program ini yang disalurkan pada Maret 2025.
BAZNAS Banjar terus memaksimalkan potensi digital untuk memperluas jangkauan pengumpulan dana.
Tak hanya fokus pada ASN, pihaknya juga mengembangkan aplikasi donasi, membangun branding digital, serta menjangkau segmen donatur muda melalui kampanye kreatif di berbagai platform.
“Digital fundraising bukan cuma alat bantu, tapi sudah jadi strategi utama. Ini membuka peluang besar untuk memperluas manfaat ZIS di masyarakat,” pungkas Didang.***
Views: 6