Ciamis,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis terus memperkuat upaya penanggulangan tuberkulosis (TB) dengan strategi komprehensif demi mencapai target eliminasi TB pada tahun 2030.
Fokus utama adalah deteksi dini, pengobatan tepat, serta keterlibatan masyarakat dalam menekan angka penyebaran penyakit ini.
Kepala Dinkes Kabupaten Ciamis, Dr. Yoyo, melalui Kabid P2P, H. Edis Herdis menegaskan bahwa strategi yang diterapkan mengacu pada Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, serta berbagai regulasi daerah yang mendukung implementasi kebijakan tersebut.
Vaksinasi dan Deteksi Dini Jadi Prioritas
Salah satu langkah utama dalam pencegahan TB adalah vaksinasi BCG bagi bayi baru lahir.
Selain itu, deteksi dini dilakukan melalui skrining rutin bagi kelompok berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan, pekerja di lingkungan padat penduduk, serta individu dengan penyakit penyerta seperti HIV dan diabetes.
“Kami mendorong masyarakat untuk aktif memeriksakan diri jika mengalami gejala TB, seperti batuk berkepanjangan, demam, dan penurunan berat badan,” ujar Edis.
Teknologi dan Pendekatan Terpadu dalam Pengobatan
Dinas Kesehatan Ciamis menerapkan pendekatan penemuan kasus TB secara aktif maupun pasif, termasuk memanfaatkan Tes Cepat Molekuler (TCM) dan aplikasi SILACAK GALUH TOSS TB untuk memantau serta melacak kasus TB secara lebih efektif.
Dalam pengobatan, pasien TB diwajibkan mengikuti program Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS), di mana kepatuhan minum obat diawasi langsung oleh tenaga kesehatan.
Bagi pasien TB resisten obat (TB RO), diberikan terapi dengan kombinasi obat lini kedua yang lebih efektif.
Selain pengobatan medis, dukungan sosial juga diberikan, seperti bantuan transportasi bagi pasien yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, serta edukasi kepada keluarga agar lingkungan pasien mendukung kesembuhannya.
Kolaborasi untuk Eliminasi TB 2030
Lebih lanjut, H. Edis Herdis menegaskan bahwa untuk mencapai eliminasi TB pada 2030, diperlukan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
Dinas Kesehatan Ciamis terus memperkuat jejaring layanan kesehatan hingga tingkat desa, memastikan bahwa pasien mendapatkan akses pengobatan berkelanjutan.
Dengan strategi ini, lanjut Edis, diharapkan angka insiden TB dapat ditekan hingga 65 per 100.000 penduduk, serta angka kematian akibat TB berkurang menjadi 6 per 100.000 penduduk, sesuai target nasional.
“Kami optimistis dengan keterlibatan semua pihak, Kabupaten Ciamis dapat mencapai eliminasi TB lebih cepat,” ujar Edis.***
Views: 3