BerandaPeristiwa, Ciamis,- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ciamis melalui UPTD Kursus Latihan Kerja (KLK) resmi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di aula UPTD Disnaker Ciamis, Selasa (23/7/2024).
Pelatihan ini merupakan program inisiatif langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Para peserta akan menerima pelatihan sesuai dengan bidang yang mereka pilih dan akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang relevan dengan bidang tersebut di akhir pelatihan.
Kepala UPTD KLK Disnaker Ciamis, Adang Sobari, menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup empat bidang: barista, digital marketing, menjahit, dan pembuatan roti dan kue.
“Pelatihan barista berlangsung selama 23 hari, menjahit dan digital marketing masing-masing 33 hari, sedangkan pembuatan roti dan kue selama 20 hari,” katanya.
Adang menyatakan bahwa peserta pelatihan diharuskan mendaftar langsung di lokasi karena ada beberapa aplikasi yang harus diisi.
“Syarat utamanya memiliki KTP dan HP Android untuk mengakses aplikasi Siap Kerja. Setiap paket pelatihan terdiri dari 16 peserta, sehingga total ada 64 peserta untuk empat paket ini,” ujarnya.
Proses seleksi dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara.
“Dari lebih dari 100 pendaftar, kami menyeleksi menjadi 16 peserta terbaik berdasarkan ranking nilai. Insya Allah, UPTD setiap tahun menyumbang penurunan angka pengangguran sekitar 50-60%,” tambah Adang.
Edukasi dan Penyerapan Industri
Lebih lanjut, Adang menyampaikan jika pelatihan ini ditujukan bagi usia produktif 18-35 tahun.
“Usia ini dipilih karena penyerapan di industri biasanya hingga usia 35 tahun. Peserta diharapkan dapat bekerja atau membuka usaha sendiri setelah pelatihan,” kata Adang.
UPTD KLK Disnaker Ciamis telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk penyerapan tenaga kerja.
“Untuk menjahit, kami bekerja sama dengan PT Sansan dan PT Litech Majalengka. Digital marketing dengan PT Naturindo Ciamis, sedangkan barista diarahkan untuk bekerja di kedai-kedai kopi di Ciamis atau membuka usaha sendiri,” jelasnya.
Adang juga menambahkan bahwa pelatihan ini didukung oleh instruktur yang kompeten.
“Kami memiliki instruktur ASN dan PNS, termasuk dalam bidang otomotif dan TIK. Dengan fasilitas dan struktur yang ada, kami optimis pelatihan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi peserta,” tutupnya.***