BerandaPeristiwa, – Candi Gedongsongo merupakan kompleks candi yang berada di lereng Gunung Ungaran, Semarang. Lereng gunung sejak dulu dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa dan diyakini sebagai tempat persembahan kepada roh nenek moyang.
Candi ini menyimpan kekhasan sendiri yang menunjukkan adanya akulturasi budaya, hal ini tergambar dengan adanya kepercayaan para Parswadewata yang merupakan persembahan kepada ruh nenek moyang yang bersatu dengan Siwa, dimana pada candi disimbolkan dengan Lingga-Yoni yang dikawal oleh tiga dewa (Durga, Ganesha, dan Agastya).
Nama candi Gedongsongo berasal dari bahasa Jawa yang berarti sembilan bangunan, meski kini hanya ada 3 candi. Kelima kelompok candi tersebut letaknya terpencar, mulai dari Candi Gedong I yang terletak di paling bawah, sampai Candi Gedong 5 yang berada paling atas.
Lokasi antar candi sedikit berjauhan, sehingga jika ingin mengunjungi semua candi harus memiliki stamina yang cukup kuat karena terletak berderet dari bawah hingga atas perbukitan. Tidak ada yang tahu mengapa posisi candi seperti itu, namun ada yang mempercayai jika posisi tersebut menggambarkan hierarki kesucian dimana candi di atasnya lebih suci dari candi di bawahnya. Ada juga kepercayaan bahwa posisi candi menggambarkan petunjuk prosesi keagamaan yang dilakukan candi terbawah hingga paling atas.
Candi Gedongsongo memiliki kompleks candi yang terdiri dari sembilan candi yang dihubungkan dengan jalan setapak yang sudah disemen, dengan satu candi di puncak tertinggi diberi nama puncak nirwana.
Candi Gedong I memiliki bentuk persegi panjang dengan ketinggian 4-5 meter, bangunannya dihiasi pahatan bunga dan relief sulur di sekelilingnya dan berdiri di atas batur atau kaki setinggi 1 meter dengan ruangan dalam yang sempit.
Candi Gedong II terdiri dari banyak bagian dengan luas 2,2 meter persegi dan tinggi 1 meter. Candi ini berdiri di atas kaki sangkar berbentuk bujur dengan sisi luar ketiga dinding candi terdapat lubang kecil yang bisa digunakan untuk meletakkan arca. Bagian luar dihiasi dengan pahatan pola kertas tempel dan kepala naga serta kalamakara, dibagian dalam candi terdapat candi perwara yang merupakan reruntuhan struktur penjaga sebelumnya.
Candi Gedong III terdiri dati 3 candi besar dengan dua candi kembar dan sisanya lebih kecil menghadap ke barat. Dua pintu masuk candi yang menghadap ke timur dihiasi Arca Siwa dengan gada panjang di tangan kanannya, di dinding candi utama terdapat relung dengan delapan durga dan Arca Ganesha.
Candi Gedong IV memiliki candi utama dan reruntuhan Candi Perwara, memiliki bentuk yang hampir sama dengan candi Gedong II dengan batur setinggi 1 meter dan bilik penampil dengan relung di dinding luarnya. Terdapat pemandian air panas diantara Candi Gedong 3 dan 4 yang menjadi salah satu daya tarik wisata dengan bau belerang yang meyengat.
Candi Gedong V terdapat candi utama dengan beberapa reruntuhan lain yang diduga sebagai candi Perwara di sekitarnya. Candi ini mirip dengan candi Gedong II dengan Arca Ganesha yang duduk bersila di relung dinding luarnya.
Saat ini Candi Gedongsongo berada di bawah pengelolaan Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jawa Tengah. Komplek candi ini merupakan salah satu objek wisata religi di Semarang. Tempatnya yang berada di lereng pegunungan menjadikan candi ini sebagai tujuan wisata alternatif juga sebagai sarana untuk melestarikan benda cagar budaya.
(Sinta/BerandaPeristiwa)
sumber: https://geotimes.id/opini/candi-gedong-songo-menguak-sejarah-dan-bentuk-arsitektur/
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/menikmati-wisata-religi-di-komplek-candi-gedong-songo/
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/destinasi-wisata/candi-gedongsongo