Pangandaran, Berandaperistiwa.com,- Legok Jawa, sebuah kawasan pesisir di Kabupaten Pangandaran, menyimpan kekayaan budaya lokal yang patut mendapat perhatian lebih dalam kerangka pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Salah satu tradisi yang menonjol adalah Pacuan Kuda Legok Jawa, sebuah bentuk rekreasi rakyat yang telah diwariskan secara turun-temurun dan kini mulai berkembang menjadi ajang yang lebih terstruktur dan profesional.
Tradisi ini tidak hanya mencerminkan keterampilan dan keberanian dalam mengendalikan kuda, tetapi juga merepresentasikan nilai-nilai komunal, identitas lokal, serta keterikatan masyarakat terhadap tanah dan alamnya.
Pacuan kuda di Legok Jawa menjadi ruang sosial tempat berkumpulnya masyarakat lintas usia dan latar belakang, serta menjadi simbol kebanggaan daerah.
Keunikan lainnya adalah letak arena pacuan yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.
Kombinasi antara aktivitas olahraga tradisional dan lanskap alam yang memesona menciptakan daya tarik multisensorial yang jarang ditemukan di destinasi lain.
Model seperti ini ternyata juga ditemukan di negara Spanyol, tepatnya di daerah asal Sanlucar de Barrameda menunjukkan bahwa pacuan kuda berlatar pantai memiliki daya tarik internasional dan potensi adaptasi lintas budaya.
Dalam perspektif pengembangan destinasi, Legok Jawa berpotensi menjadi prototipe wisata tematik yang menggabungkan budaya, olahraga, dan ekowisata.
Penguatan infrastruktur, promosi digital, serta kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan investor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Legok Jawa bukan hanya ruang geografis, melainkan simpul antara memori budaya dan harapan masa depan.
Ia menegaskan bahwa pariwisata tidak selalu harus dibangun dari hal yang baru, tetapi justru dari apa yang telah hidup dan mengakar kuat di tengah masyarakat.***
Views: 33