BerandaPeristiwa, Ciamis,– Mantan Terindah (Manfaatkan Gas Metan Terolah Inovasi dari Sampah) adalah salah satu inovasi dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PRKPLH) Kabupaten Ciamis dalam pengelolaan sampah.
Sekretaris PRKPLH Ciamis, Aris Taufik Abadi, menjelaskan bahwa inovasi ini memanfaatkan gas metan hasil dari timbunan sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai energi alternatif pengganti gas elpiji.
Program ini telah diaplikasikan di dua TPA, yaitu TPA Ciminyak dan TPA Banjaranyar.
“Di TPA Banjaranyar, inovasi ini sudah bisa digunakan di dapur umum TPA, sedangkan di TPA Ciminyak, pemilik warung di sekitar TPA sudah bisa merasakan manfaatnya,” jelas Aris.
Lebih lanjut, Aris menjelaskan proses pemanfaatan gas metan dari sampah organik.
Sampah organik tertimbun di TPA atau fasilitas pengelolaan sampah akan mengalami proses penguraian biologis oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen).
Kemudian, Mikroorganisme menghasilkan gas metan (CH4) selama proses penguraian.
Gas metan yang dihasilkan dikumpulkan menggunakan sistem perangkap gas metan yang disebut digester atau bioreaktor yang biasanya terbuat dari bahan anti korosi dan tahan lama sejenis baja atau plastik khusus.
Setelahnya, gas metan dimurnikan untuk menghilangkan kontaminan seperti karbon dioksida dan uap air. Gas metan yang telah dimurnikan digunakan sebagai bahan bakar untuk berbagai keperluan seperti memasak.
Aris menyampaikan bahwa inovasi ini masih dalam tahap evaluasi untuk menentukan kelayakannya dalam skala yang lebih luas.
“Pemanfaatan metana dari limbah organik membantu mengelola limbah secara efisien, mengurangi volume limbah yang perlu ditangani, dan mengurangi emisi metana yang tidak terkontrol dari tempat pembuangan sampah,”
Selain itu, pemanfaatan metana yang dihasilkan dari limbah organik dapat mengurangi emisi metana yang merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat, membantu dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Aris juga menyampaikan jika timbulan sampah di Kabupaten Ciamis pendekatannya sekitar 499 ton sampah setiap hari.
Penanganan dilakukan dengan dua metode utama yaitu, pengurangan dan pengelolaan. Pengurangan dilakukan oleh masyarakat melalui program reuse, reduce, recycle (3R) seperti bank sampah.
Sedangkan pengelolaan dilakukan oleh dinas melalui tempat pembuangan sampah terpadu (TPST).
“Pengurangan sampah mencapai 39% melalui upaya masyarakat dan 41% melalui pengelolaan oleh dinas,” ungkap Aris.
Dengan adanya Mantan Terindah ini, diharapkan pengelolaan sampah di Kabupaten Ciamis semakin efisien dan berdampak positif bagi lingkungan.
Evaluasi dan pengembangan lebih lanjut diharapkan akan meningkatkan efektivitas dan memperluas manfaatnya bagi masyarakat sekitar.
“Pemanfaatan gas metan dari sampah organik ini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah dan memberikan energi alternatif yang ramah lingkungan,” ujar Aris.