Ciamis, Berandaperistiwa.com,- Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Ciamis, Iwa Rustiawan, menjadi salah satu nama yang mencuat dalam bursa pemilihan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ciamis.
Pemilihan dijadwalkan akan berlangsung pada akhir Juni 2025.
Meski disebut-sebut sebagai calon kuat, Iwa Rustiawan belum menyatakan sikap secara resmi terkait pencalonannya.
Saat ditemui di Wisma PGRI Kabupaten Ciamis, Selasa (3/6/2025), Iwa menyatakan bahwa dirinya masih dalam tahap introspeksi dan belum membuat keputusan akhir.
Pemimpin Tak Cukup Punya Ambisi
“Menjadi pemimpin itu amanah, bukan sekadar ambisi, apalagi PGRI adalah organisasi besar. Saya masih menimbang banyak hal, termasuk kesiapan pribadi, tenaga, waktu, dan tanggung jawab terhadap organisasi,” ujarnya.
Iwa mengonfirmasi bahwa saat ini telah ada setidaknya 18 cabang PGRI yang siap mendukungnya untuk maju sebagai calon Ketua.
Namun, ia menegaskan bahwa usulan tersebut masih merupakan bagian dari proses awal dan bukan bentuk dukungan mutlak.
“Usulan dari cabang itu bagian dari mekanisme penjaringan. Keputusan akhir tetap pada forum pemilihan, dan setiap calon berhak menentukan sikap pada waktunya. Siap atau tidak itu pilihan personal,” katanya.
Iwa juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan sejumlah cabang, namun ia menekankan bahwa keputusan untuk maju memerlukan kesiapan lahir dan batin.
Ia bahkan menyebut bahwa masih banyak sosok lain yang dinilainya lebih layak untuk memimpin PGRI.
Menurutnya, posisi Ketua PGRI menuntut dedikasi tinggi dalam berbagai aspek.
Bukan hanya soal administrasi organisasi, tetapi juga dalam menjaga integritas dan konsolidasi internal antaranggota.
Oleh sebab itu, keputusan untuk maju tidak bisa diambil dalam waktu singkat.
“Saya belum menyatakan siap, juga belum menyatakan tidak siap. Saya menghormati proses dan akan menyampaikan keputusan pada saat yang tepat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Iwa menyampaikan bahwa masing-masing cabang memiliki hak mengusulkan nama, baik untuk ketua maupun wakil ketua.
Peran Strategis PGRI
Dalam struktur pemilihan, lanjutnya, setiap cabang memiliki lima suara tetap dari unsur pengurus.
Di luar itu, jumlah suara tambahan bisa diperoleh dari ranting, tergantung jumlah anggota aktif.
Misalnya, satu ranting dengan 20–40 anggota memperoleh satu suara tambahan, dan jika lebih dari 40 anggota akan mendapat tambahan lagi.
Dengan sistem ini, cabang-cabang besar seperti Banjarsari, Ciamis, dan Kawali berpotensi menjadi penentu dalam peta kekuatan suara pemilihan Ketua PGRI.
Iwa Rustiawan berpesan kepada siapapun yang akan maju sebagai ketua harus memiliki kapasitas, baik personal maupun manajerial.
Dalam pandangannya, PGRI merupakan organisasi besar yang perannya strategis.
Seorang ketua harus mampu menjalin kemitraan yang baik dengan pemerintah.
“PGRI adalah organisasi profesi yang beranggotakan para guru ASN. Selain bertujuan memajukan organisasi dan dunia pendidikan, PGRI juga harus terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam menjalankan kiprahnya,” tutur Iwa.***
Views: 23