Pengukuhan FORDEKA Galuh Ciamis, Dorong Sinergi Pengelolaan Desa Wisata Berkelanjutan

Desa wisata merupakan aset penting yang dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal

Pengukuhan FORDEKA Galuh Ciamis, Dorong Sinergi Pengelolaan Desa Wisata Berkelanjutan. (Foto: Ist)
Pengukuhan FORDEKA Galuh Ciamis, Dorong Sinergi Pengelolaan Desa Wisata Berkelanjutan. (Foto: Ist)
banner 120x600
banner 468x60

Ciamis, Berandaperistiwa.com,- Pemerintah Kabupaten Ciamis menegaskan komitmennya dalam pengembangan desa wisata melalui pengukuhan Forum Komunikasi Desa Wisata dan Kampung Wisata (FORDEKA) Galuh Ciamis periode 2025–2030.

Pengukuhan dilakukan dalam rangkaian kegiatan Jambore Pengelola Desa Wisata yang digelar di Jinju Asia Park, Kecamatan Cisaga, Rabu (28/5/2025).

banner 325x300

Penguatan Peran Masyarakat

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Ahmad Yani, berharap FORDEKA Galuh Ciamis dapat menjadi jembatan komunikasi antardesa wisata dalam mengembangkan potensi, menyusun strategi bersama, dan merumuskan arah kebijakan yang berkelanjutan.

Kemudian, dia menuturkan bahwa desa wisata merupakan aset penting yang dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal.

Keberadaannya tidak hanya menopang sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

“Keberhasilan desa wisata tidak hanya bergantung pada potensi alam atau budaya, tetapi juga pada kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad Yani menekankan bahwa masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam pengelolaan desa wisata.

Dengan keterlibatan yang kuat, manfaat ekonomi dan sosial bisa dirasakan secara langsung.

“Pengelolaan yang berkelanjutan hanya akan tercapai jika masyarakat terlibat aktif. Kita juga perlu mengidentifikasi potensi unik setiap desa agar dapat dikembangkan menjadi produk wisata yang menarik dan berbeda,” kata Yani.

Desa wisata, tambahnya, bukan sekadar destinasi. Ia adalah ruang hidup dan ekspresi budaya lokal yang harus dijaga dan dikembangkan bersama.

Kualitas, Bukan Kuantitas

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Ciamis, Dian Kusdiana, menyebutkan bahwa dari 57 desa wisata yang telah memiliki surat keputusan resmi dari Bupati Ciamis, 11 di antaranya berstatus sebagai desa wisata berkembang.

“Jambore ini menjadi ruang bagi kepala desa dan pengelola wisata untuk saling bertukar pikiran, membahas tantangan, dan berbagi praktik baik dalam tata kelola desa wisata,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Para peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber untuk menyamakan persepsi dalam membangun desa wisata yang unggul, berdaya saing, dan lestari.

Kepemimpinan dan Harapan Baru

Kepala Desa Gunungsari, Eman Sulaeman, terpilih sebagai ketua FORDEKA Galuh Ciamis masa bakti 2025 – 2030.

Dalam sambutannya, Eman menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun desa wisata yang tidak hanya kuat secara kuantitas, tetapi juga berkualitas.

“Ke depan, kita tidak hanya bicara per desa. Kita ingin membangun jaringan dan strategi yang menyeluruh. Kualitas akan menjadi prioritas utama, bukan hanya jumlah desa wisata,” katanya.

Ia mencontohkan Desa Wisata Selamanik di Kecamatan Cipaku yang telah berhasil meraih pengakuan nasional sebagai contoh praktik pengelolaan wisata berbasis masyarakat.

Sementara Ketua FORDEKA Jawa Barat, Deni, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi keberadaan 57 desa wisata di Ciamis.

Namun ia menekankan pentingnya pengelolaan yang aktif dan berkualitas.

“Kehadiran FORDEKA harus menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pengelola desa wisata dan pemangku kepentingan lainnya. Sinergi adalah kunci agar desa wisata tidak hanya bertumbuh dalam jumlah, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.***

Views: 9

Views: 9

banner 325x300

Tinggalkan Balasan