Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis terus melakukan transformasi untuk memperkuat perannya sebagai pusat pembelajaran. Transformasi ini bertujuan untuk mendorong perluasan fungsi dan peranannya agar tidak hanya terbatas sebagai tempat membaca dan meminjam buku.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, H. Dadan Wiadi, pada Senin (4/3/2024).
Dadan menyatakan bahwa paradigma perpustakaan harus diubah, dari sekadar dianggap sebagai gudang buku, menjadi tempat yang bertransformasi menjadi pusat kegiatan masyarakat selain membaca dan meminjam buku.
“Perpustakaan Ciamis saat ini telah berubah menjadi pusat sosial yang memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan. Dengan kata lain, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi siapa pun yang mengunjunginya,” ujarnya.
Selain buku-buku teks yang tersedia untuk dibaca, kata Dadan, perpustakaan Ciamis telah berubah menjadi destinasi wisata edukatif yang menyenangkan melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
“Dalam konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial, kita dapat melihat berbagai kegiatan yang difasilitasi oleh perpustakaan, seperti pelatihan keterampilan hidup, edukasi kesehatan, pengembangan ekonomi, dan menjadi tempat bagi warga atau komunitas untuk bertemu, berinteraksi, serta membangun jaringan,” jelasnya.
Dadan menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga literasi dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kesenjangan akses informasi.
Upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis tingkatkan literasi masyarakat
Terkait tingkat literasi masyarakat, Dadan menuturkan, jika saat ini tingkat literasi masyarakat cukup memprihatinkan.
“Pada tahun 2023, laporan PISA (Program for International Student Assessment) menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga terbawah dalam tingkat literasi di antara negara-negara ASEAN,” ungkapnya.
Pemilihan Duta Baca Kabupaten Ciamis tahun 2024 yang diadakan pada Rabu (28/2/2024) silam, kata Dadan, merupakan satu upaya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat terutama di Kabupaten Ciamis.
“Duta baca ini diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk meningkatkan tingkat literasi gemar membaca di Ciamis,” ucapnya.
Langkah lainnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis saat ini tengah mendorong seluruh desa di Ciamis dilengkapi dengan perpustakaan desa atau Perpusdes.
“Perpusdes sendiri merupakan program dari Perpusnas, tentu kami berkewajiban untuk mendukung program ini,” katanya.
Menurut Dadan, keberadaan Perpusdes akan sangat strategis untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat perdesaan, khususnya anak-anak.
Saat ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis tengah menyiapkan satu desa untuk menjadi piloting project terkait program Perpusdes.
“Kesadaran pentingnya literasi harus ditanamkan sejak dini. Dengan adanya Perpusdes masyarakat yang jauh dari pusat kota bisa mengakses berbagai buku dengan mudah,” ujarnya.*
(Abid)