BerandaPeristiwa, -Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Lumba-Lumba Karya Jaya merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pertanian dan peternakan yang beralamat di Dusun Buniayu, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Salah satu bidang yang dikelola P4S ini adalah peternakan sapi yang berdiri sejak tahun 1996 dan masih beroperasi hingga sekarang.
Bermula dari usulan Bapak Karsun mengajak teman-temannya yang lain untuk membangun pusat pelatihan ini, kini jumlah anggota kelompok petani sapi sudah ada 37 orang termasuk Pak Karsun dengan rata-rata kepemilikan 3-4 ekor sapi per orang.
Untuk modal awal, kelompok ini mendapatkan bantuan modal dari pemerintah kurang lebih 40 ekor bibit sapi.
Menurut keterangan Pak Kusnadi (19/05/2024), jika sapi memiliki produksi peranakan yang bagus maka sapi tersebut akan diternak.
Namun, jika sapi bazir (tidak memiliki anak meski sudah dilakukan pembuahan) maka akan dijual.
Untuk bibit, peternakan ini bisanya membeli dari petani sapi lokal berusia sekitar 15 bulan yang berada disekitar Kecamatan Parigi.
Untuk jenis sapi sendiri, biasanya peternak membeli jenis limosin atau simental.
Metode ternak sendiri menggunakan metode inseminasi buatan atau IB dengan menyuntikkan sperma sapi jantan ke saluran alat kelamin sapi betina.
Proses inseminasi buatan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun’.
Metode ini biasanya dilakukan oleh pelayan IB yang berasal dari Lembang. Dokter biasanya akan datang hanya pada saat dibutuhkan oleh para peternak sapi.
Sapi di P4S ini tidak menggunakan vaksin apapun, kecuali pada tahun 2023 saat maraknya penyakit lato-lato.
Untuk pemeliharaan selain pemberian pakan berupa rumput, sapi juga diberikan pakan konsentrat dan dedak sebagai selingan untuk mempercepat pertumbuhan berat sapi.
Sapi juga diberi minum dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari untuk menjaga agar kondisi sapi tetap bagus.
Sapi siap jual biasanya 8-10 bulan atau lebih dari usia pembelian.
Peternak disini biasanya panen pada saat mendekati Musim Lebaran Haji, meski terkadang ada juga pembeli dari sekitar wilayah Pangandaran yang membeli sapi untuk dijual dagingnya dan dikonsumsi sehari-hari.
(Sinta)