BerandaPeristiwa, Ciamis,- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis melalui Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) gencar mendorong penerapan Kurikulum Merdeka di seluruh satuan pendidikan di wilayah Ciamis.
Langkah ini sejalan dengan upaya mereka untuk memastikan bahwa pada tahun 2024, seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, telah sepenuhnya mengadopsi Kurikulum Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kepala Bidang GTK Disdik Ciamis, Dra. Tetet Widiyanti mengungkapkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari rangkaian kebijakan “Merdeka Belajar” yang terdiri dari 26 episode.
Kurikulum ini pertama kali diperkenalkan dalam Episode 15, dengan tujuan utama untuk menyederhanakan kurikulum serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam proses pembelajaran, baik bagi siswa, sekolah, maupun guru.
“Saat ini, prioritas kami adalah memastikan bahwa seluruh sekolah di Ciamis menerapkan Kurikulum Merdeka. Sampai saat ini, seluruh sekolah negeri telah berhasil mengimplementasikannya, tersisa 12 sekolah swasta yang belum mengadopsi kurikulum ini. Kami optimis bahwa di tahun 2024, semua sekolah akan menerapkannya. Meski sebenarnya Kemendikbudristek memberi keluasan waktu hingga 2027,” jelas Tetet pada Rabu (28/8/2024) di ruang kerjanya.
Lebih lanjut, Tetet mengatakan, walaupun Kurikulum Merdeka telah disahkan sebagai kurikulum nasional untuk tahun ajaran 2024/2025 oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, penerapannya bersifat tidak wajib atau opsional.
Setiap sekolah diberikan kebebasan untuk menentukan kapan dan bagaimana mereka akan mengimplementasikannya, berdasarkan kesiapan masing-masing.
Terdapat tiga opsi yang bisa dipilih oleh sekolah, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
“Jadi, sekolah memiliki keleluasaan untuk memilih apakah mereka akan mengadopsi Kurikulum Merdeka, serta menentukan sejauh mana mereka akan mengimplementasikannya sesuai dengan kapasitas dan kondisi di sekolah masing-masing,” tambahnya.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), terang Tetet, adalah salah satu komponen penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
P5 bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Proyek ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan masalah sosial, sehingga mereka dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
“Proyek ini dirancang untuk menanamkan enam dimensi utama dalam profil pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” lanjut Tetet.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka memberi sekolah dan guru lebih banyak kebebasan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan potensi siswa serta kondisi lokal.
Pembelajaran disesuaikan dengan minat, bakat, dan kecepatan belajar siswa, sehingga setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya.
Kurikulum ini juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan keterampilan berpikir kritis siswa melalui kegiatan mandiri dan pembelajaran yang relevan.
“Di samping itu, Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar, mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia yang semakin digital dan berbasis teknologi. Selain siswa, guru juga didorong untuk bisa mengajar dengan mengikuti perkembangan zaman melalui Kurikulum Merdeka,” jelas Tetet.
Pada Juli 2024, Disdik Ciamis meraih penghargaan bergengsi “Anugerah Merdeka Belajar” dalam kategori Transformasi Pembelajaran Kelompok Pemda Transformatif.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Kepala Disdik Ciamis, Erwan Darmawan, dalam acara nasional “Anugerah Merdeka Belajar Bagi Pemerintah Daerah,” menjadi bukti nyata dedikasi dan kerja keras seluruh tim di Disdik Ciamis.
“Kami terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Ciamis, sesuai dengan arahan Kemendikbudristek. Dengan penerapan Kurikulum Merdeka, kami yakin dapat menciptakan pembelajaran yang lebih relevan, fleksibel, dan berpusat pada siswa, sehingga menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi warga negara yang berkepribadian Pancasila,” pungkas Tetet.***