CIAMIS, Berandaperistiwa.com,- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Kamis (2/5/2025), menjadi momentum konsolidasi lintas sektor dalam membangun generasi masa depan.
Tak hanya soal mutu pendidikan, penegakan disiplin lalu lintas di kalangan pelajar pun turut menjadi sorotan.
Upacara peringatan yang dipusatkan di halaman SMP Negeri 1 Cisaga itu dihadiri berbagai unsur, mulai dari aparatur kecamatan, kepolisian, dan TNI, hingga lembaga pendidikan, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan.
Forkopimcam Kompak Dukung Pendidikan Berkarakter di Cisaga
Camat Cisaga, Nia Kurniawan, dalam keterangannya menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
”Pendidikan tak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi, komunikasi, dan kerja bersama lintas sektor agar satuan pendidikan mampu mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga kuat secara moral,” ujarnya seusai upacara.
Nia menyebut bahwa kehadiran Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan berbagai unsur masyarakat dalam upacara tersebut menjadi simbol kuat bahwa pendidikan adalah urusan kolektif, bukan semata tanggung jawab sekolah.
Dalam kesempatan yang sama, Nia juga menyoroti kebijakan larangan membawa kendaraan bermotor bagi pelajar tingkat SD dan SMP.
Ia menyampaikan, sejak surat edaran dari Bupati Ciamis disosialisasikan melalui kerja sama dengan pihak sekolah dan kepolisian, jumlah pelajar yang membawa sepeda motor ke sekolah mulai menurun.
”Tadi saya lihat sendiri, halaman sekolah yang biasanya dipenuhi motor, kini tampak lebih tertib. Ini menunjukkan adanya efek dari sosialisasi dan tumbuhnya kesadaran,” katanya.
Larangan itu, lanjut Nia, bukan sekadar soal aturan, tetapi upaya perlindungan terhadap keselamatan siswa yang belum memenuhi syarat usia dan tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Ia berharap kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan.
Disiplin Berlalu Lintas Sebagai Pendidikan Karakter
Kepala SMP Negeri 1 Cisaga, Ujang Solihat, mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang melarang siswa membawa kendaraan bermotor.
Menurutnya, pihak sekolah sudah menyosialisasikan aturan itu sejak awal tahun, dengan dukungan dari kepolisian dan komite sekolah.
”Banyak siswa kini tak lagi membawa motor ke sekolah. Lokasi sekolah kami yang dilintasi angkutan umum sangat membantu, sehingga tidak ada komplain dari orang tua,” kata Ujang.
Ia menilai, kebijakan ini dapat menjadi bagian dari pendidikan karakter.
Siswa belajar untuk patuh terhadap aturan, menghargai keselamatan, serta memahami pentingnya kedisiplinan sejak dini.
Ujang juga menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai karakter, keteraturan, dan kolaborasi lintas sektor merupakan investasi penting bagi masa depan pendidikan, terlebih dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
”Kami berharap anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual. Dunia yang mereka hadapi nanti sangat kompleks, dan sekolah harus jadi tempat pembentukan karakter yang kokoh,” ujarnya.****
Views: 1