CIAMIS,- Sebanyak 508 mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) Ciamis akan menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode pertama tahun akademik 2024/2025 di 17 desa di Kecamatan Cikoneng dan Sadananya.
Pelepasan Mahasiswa KKN Unigal Ciamis dilakukan langsung oleh Pj. Bupati Ciamis, Budi Waluya, di halaman Pendopo Ciamis, Kamis (30/01/2025).
Dengan tema “Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Kearifan Lokal” 508 mahasiswa Unigal siap terjun ke desa-desa, membawa harapan baru bagi masyarakat Ciamis.
Mereka bukan sekadar peserta KKN, tapi agen perubahan yang diharapkan mampu membawa inovasi dan solusi nyata bagi pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Budi mengapresiasi Unigal yang terus berperan dalam pembangunan daerah melalui pendidikan dan pengabdian masyarakat.
“Unigal memiliki peran strategis dalam membantu menyelesaikan berbagai persoalan di desa. Saya harap mahasiswa yang terjun ke masyarakat bisa menjadi sarjana pendamping yang aktif dan solutif,” ujarnya.
Mahasiswa Didorong Jadi Penggerak Pembangunan
Budi menekankan pentingnya empati dan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan sosial di desa.
Ia berharap mahasiswa KKN mampu menjadi motor penggerak perubahan dengan membangun kelompok masyarakat mandiri, terutama di sektor pertanian, peternakan, dan UMKM.
“Mahasiswa harus bisa membantu desa membentuk masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi. Dengan adanya KKN ini, diharapkan masyarakat bisa lebih percaya diri dan memiliki solidaritas yang kuat dalam membangun desanya,” tambahnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa program KKN ini tidak hanya berfokus pada eksplorasi sumber daya alam, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Mahasiswa harus bisa memberikan ide dan inovasi yang aplikatif, sehingga manfaat dari KKN ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” kata Budi.
Sinergi dengan Pemerintah
Rektor Unigal, Prof. Dr. Dadi, M.Si., menjelaskan bahwa KKN periode ini melibatkan mahasiswa dari dua fakultas, yakni Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Mereka akan ditempatkan di 17 desa yang tersebar di Kecamatan Sadananya dan Cikoneng selama satu bulan, dari 30 Januari hingga 28 Februari 2025.
“KKN ini merupakan bentuk nyata kontribusi Unigal dalam pembangunan daerah. Mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga menerapkan ilmu mereka secara langsung di masyarakat,” ungkapnya.
Untuk memastikan keberhasilan program, Unigal telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis, Bappeda, serta dinas terkait.
Bahkan, pihak kampus berharap ke depan ada payung hukum berupa peraturan bupati yang mendukung keberlanjutan program ini.
“Jika ada regulasi yang memperkuat KKN ini, dampaknya pasti lebih besar bagi pembangunan daerah,” ujar Prof. Dadi.
Sebagai bentuk pendampingan, mahasiswa akan didampingi oleh dosen pembimbing selama menjalankan program.
Mereka dituntut untuk bisa merumuskan model pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi dan budaya, sesuai dengan potensi lokal di daerah KKN masing-masing.
“Kami berharap mahasiswa bisa menggali dan mengoptimalkan potensi desa dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih berkembang dan tidak hanya bergantung pada sektor tertentu saja,” tambahnya.***
Views: 6